UNTUK
Ulfa berbinar kala mendengar restu yan
yang ternyata seperti batu karang yang tak tergoyahkan. Dengar,
begitu
tidak akan bisa mendo'akan kalian akan bahagia dan pernikahanmu la
nikah karena kami yakin akan hidup bah
yakin akan bahagia
ham karakter masing-masing sehingga tidak ada alasan untuk
setelah kalian menikah nanti
engan Mas Rey. Ia adalah masa depan dan Ibu adalah masa lalu
ahkan, wanita yang sudah melahirkan istriku itu
eluarga besarku yang memang sudah sangat mengi
nget menimang cucu." Mama mengusap rambut Ulfa yang duduk di tengah
ak kalian ini nantinya seperti apa, ya? Kolaborasi antara Reyhan Pratama dan Marya Ulfa Puspita?
mpul keluarga yang dihadiri oleh se
i rumah Mbak Ulfa, nggak?" tanya Gibran sambi
inya en
Mbak Ulfa itu an
urus kering karena yang lain makan dengan lauk ayam goreng, aku cukup makan nasi putih sa
g menemani Ulfa, bahkan aku yang menyuapinya makan. Aku pikir ia akan marah, tetapi tern
rikan padaku dan satu untuk Astry--sepu
a makan. Mereka makan berdua di kamar rumah sakit itu dengan lahapnya. Ak
rena masih belum berselera makan dan
Ajak Bu Salma den
saja,
u dingin ngga
Saya bel
karena sudah dibeli." Bu Salma menyuda
ya makan. Terima kasih,
a-sa
bapak di rumah sendirian." Ibu
lfa mencium
ip kakak
kat tangan di wajah seperti orang yang sedang hormat pada upac
a!" pinta Ulfa sambil menyod
era menbuka makanan yang di
ar-benar hanya nasi putih tanpa lauk secuilpun. Bukankah nasi yang dima
stui kami. Bulir bening menetes di pipiku. Aku merasa terhi
jadi makan makanan pemberian ibunya
ika ia membuka makananku dan mendapati
engaja dan minta maaf," ucap Ulfa l
a, jangan dimasukkan ke hati, ya?" Aku
t itu pada semua orang. Di luar dugaanku, mereka mal
si putih tanpa lauk." Mama mengusap pundakku. Mama memang orang yang baik dan tidak pernah puny
ingga tidak perlu takut nggak dikasih lauk. Tetapi, menurutku Bu Salma memang seng
Ideal gini, kok?" Aku cemberut
Mas Rey ini cukup makan nasi putih biar nggak gendut." Gibran ny
kin cemberut dan t
i aku cinta," ucap
mua orang yang a
*
sung, Bu Salma tidak tersenyum sama sekali. Bahkan saat di
m paham, kenapa Bu Salma tidak
ya sombong, ya, kalau wajahku tidak seperti Arya Saloka sudah pasti Ulfa tidak akan mau sama aku apalagi sampai meninggalka
ak harus mapan dulu? Yakin aja setela