UNTUK SU
idur?" teriak Anisa tepat di te
mata yang terasa berat. Tadi malam aku tidak dapat
g tak tertahankan. Berulang kali wanita yang baru kemarin kunikah
Aku segera membukanya,
au menerima Anisa sebagai madu karena sadar aku tida
ya. Terima kasih, ya, Sayang." A
k Anisa dan kita akan tinggal bertiga dalam satu
imaku sebagai madu?" tanya
usir kamu." Ulfa tersenyum dan mengusap pund
ak Ul marah karena kami sudah menika
rangmu dan kita segera melu
a, Mas." Ulfa menyerah
mana?" Aku menunjuk mobi
kita bertiga harus berada dalam satu mobil. Yuk!" Ulfa mengg
Ulfa yang terus membelai perut Anisa dari balik kaca spion. Senyum mengembang d
" ucap Ulfa sambil meletakkan ma
ah menemaniku selama enam tahun terakhir dalam hidupku itu dan masih ditambah dua tah
ka udang, kan?" Anisa mengambil sepoto
, Mbak," ucap Ani
i di piringnya sendiri. Ia mendahulukan mengambil maka
fa sudah menjadi ka
n menjadi seorang ayah, otomatis aku akan menjadi ibu. Iya, kan, Mas." Ulf
rnya aku akan menj
sabar rasanya menanti bayi ini lahir." Ulfa men
i bergerak-gerak," u
nisa. Tangan kami menyatu di atas p
anmu. Saat kamu lahir, akan ada dua orang ibu yang sangat menyay
n makan, ya. Sudah lapa
rak pasti karena bayi yang ada di dalam
ami tengah makan menikmati masakan ulfa yan
disayang suami," ucap Anisa dambil m
dan sebentar lagi punya anak, sedangkan aku ...." Ulfa tidak m
hamil dan punya anak. Cintaku padamu tidak pernah berubah dan pudar ditelan waktu. Apapun ya
mpurna." Bulir bening itu meluncur b
nya yang bergetar, kemudian beralih mengus
amu adalah wanita sempurna." Aku tersenyum. Ma
lfa menggenggam tanganku y
yang dari tadi melihatku dengan Ulfa. Aku segera menurunk
, ya,
kata Mas Rey, tidak ada wanita
i para istriku." Ak
lfa saat Anisa beranjak dari dud
uci pi
n, lagi hamil. Nggak boleh capek." Ulfa me
n aku yang cuci piring." Anisa mengambil
sah. Biar
ian cuci barengan biar cepat selesai," usulku saat ke
au kita kerjakan bareng-baren
anyaku usai mereka berdua selesai cuci piring
ia lagi hamil, sebaikny
alau malam ini Mas Rey
Mas Rey tidur di ka
r, Mb
a aku boh
ta cantik dan tanganku merangkul pundak mereka secara bersamaan. Ulfa di sebelah kanan dan Anisa di se
l
hardik Anisa sambil menepuk pipiku dengan
embali dan mengajak Anisa untuk tinggal dalam satu atap itu hany
i siang
sudah berubah pikiran seperti yang ada dalam lamunank