sudah m
tah. Bayang-bayang laki-laki durjana yang telah menjadi penyebab terlantarnya Rima pada pengembaraan berterompa
untuk melupakan serta memaafkan segala perb
pnya tentang Kaerul, pada akhirnya Bary menyudahi lamunan. Set
in Rima sudah menun
patkan diri membasuh wajah, Bary juga minum sedikit. Hanya beberapa teguk, sekadar untu
dak lagi kesulitan mendapatkan air bersih. Maka, jadilah sumur ini ham
h juga Bary
i kampung barusan, tanpa menunda-tunda lagi, Bary langsung d
renakan rasa lapar setelah seharian penuh barulah bersentuhan dengan ma
Bary mendapati bayi Rima tidak
a menghampiri tas kresek berisi beras dan susu
erasnya ini, De
berisi sayur bayam yang tanpa garam dan
u liter, 'kan?" jawab
elanjaan yang dibawa pulang oleh Bary juml
tas kresek hitam yang ia bawa pulang barusan, Bary menyempatka
mereka, orang yang baru habis melahirkan atau wanita menyusui, tidak dianjurkan untuk mengkonsums
nya lagi. Toh, Bary merasa, ia sudah terbiasa makan untuk kenyang, b
s air putih sebagai ganti lauknya, sudah terlalu sering Bary dan
k?" Rima mulai tidak bisa hanya
y lebih dulu mengakhiri makan dengan menandaskan segelas air putih. Me
, di dunia ini, mana ada ... orang yang berani kas
ng sudah ndak ada uan
y sembari mengambil temp
ium aroma amis darah yang menguar dari tubuh Rima, masih bisa tercium dengan begitu jelasnya.
amu, Dek?" Rima benar-b
las ribu, kan? Saya belanja pakai itulah
merasa heran," ucap Rima lagi. "Ini u
erlihatkan sejumlah uang yang i
bawa sore tadi. Kenapa bi
ta Rima, "Berasnya juga, ini kebanyakan kalau cuma satu l
putih sachet-an. Tidak hanya itu, di dalam
sesal Bary dalam hati. "Pan
sedikitpun tidak terpikir tentang apa yang ia bawa pulang. Selain itu, Bar
idak menutup kemungkinan ini akan menjadi masa
tanya Rima lagi sembari bangkit dari dud
ian minta panjar sama pak Haji. Maaf, saya tidak b
mungkin berkata jujur jika Zahirahlah yang sudah dengan sengaja men
k. Sekarang, tidak mungkin Bary kembali turun ke kampung un
utangmu itu, Dek," tambahnya sambil
oba menenangkan Rimw. "Eh, itu Kakak mau masak apa? Kakak
ntuk bikin susu," jawab Rima. "Kasian tadi
rcayai ini. "Tidak apa-apakah itu?
aja, kok! Habis, tadi Kakak sampai bingung dia ndak ada berhentinya menangis. Tapi habis saya kasi k
yang mengilhami Kak R
yang coba ia kembangkan, Bary tahu, itu hanyalah cara Rima untuk me
menimpalinya dengan kalimat apa. Bary hen
in letih berpura-pura menjadi sa
ima kemudian sembari membaiki nyala api di atas tungk
Bary yang lagi-lagi terpaksa berdusta, dikarena
ma. "Mungkin tadi malam
gkin," im
aktu di kampung, kamu ndak deng
ep
erpikir untuk menyampaikan atau mendiamkan kabar kematian Kaerul, laki-laki durjana yang saat in
y, antara memberi tahu, atau menutu