lalu tersenyum di balik bibirnya. Alis gadis itu mengerut. Huri merasa ada
um turun dari lantai dua. Rambutnya yang masih basah, digulung dengan handuk kecil.
anya Bu Latifah
u ke toko. Sebentar lagi turun,"
du kasih, atau saling berbincang?" tanya Bu Latifah pada Huri. Gadis itu tertawa
g dengan canggung duduk di samping istri mudanya dan pasrah sa
da waktu berduaan dengan Huri," tanya Bu Latifah lagi. Ada nada tak suka dari ucapannya
us BPJS-nya. Jadi, terpaksa saya yang ke toko," jawab Elang setengah berbohong. Ia memang berniat melanjutkan perbaikan pada televisi salah sa
etapi karena ada urusan orang tua kami yang menyebabkan kami berdua terlibat di dalamnya. Betul begitu'kan, Bang?" Huri berkata dengan santai. Tidak ada maksud sama sekali untuk menyent
enyum tipis pada Huri dan juga Elang. Tidak ada sanggahan apapun,
'kan?" Huri tersenyum pada suaminya. Lalu mulai meni
. Gadis itu kaget bukan kepalang, saat Elang membeku di depan pintu, melihatnya hanya mengenakan
ai terpaku dan tidak bisa digerakkan. Itukah Huri? Jika ia boleh memuji, maka nilai gadis itu adalah sembilan puluh sembilan persen. Mulus dan Elang kembali menelan ludah. Sedetik kemudian menggelengkan kepalanya dengan ksel yang disimpan Huri di dal
dengan kemeja dan juga rok plisket sebetisnya. Modis dan kelihatan en
ma Mama di bawah. Jangan suudzon ya?" Huri tersenyum sangat manis. Jika
ng ada di atas lemari. Belum sempat Elang bergerak untuk mengambilnya, Huri sudah terlebih dahulu berdiri di kursi rias, untuk mengambilkan ransel suaminya.
ya saja
u
ata suaminya begitu dekat dengannya. Sepersekian detik, mata pandangan mereka terkunci. Detak jantung keduanya pun dapat dirasakan oleh
kan kedua telapak tangannya di sisi kanan dan kiri tubuh Elang
ang dipakai Elang. Keduanya semakin canggung. Elang tersadar dari rasa terpesonanya. Lelaki itu
ngangkat wajahnya, lalu menatap sorot mata malu-malu Huri. Wajah m
gin mencium saya?"
menit dari waktu yang dijanjikan. Amarahnya perlahan naik ke kepala. Kiya pergi ke dapur, lalu mengambil pa
*
a, Elang akan mencium Huri atau tidak? Par
bab 8 ya. Plis, jangan jantungan! He