h sa
. Suara detak jam dinding memecah kesunyian, telinga Sarah menangkap suara itu dengan baik. Ia membuka mata perlahan,
las Tyo segera berjalan menghampiri. Pria dengan jas putih itu segera mengecek kondisi Sarah. Sedangkan Juan mendadak membeku di tempat. I
at demam, ya, lewat cairan aja. Sebentar," uj
atapnya, namun tatapan itu kosong. Sina
n itu anakku, kan?" tanyanya dengan keberani
Sarah kembali terpejam, wajah cantik dengan kulit putih itu membuat Juan merasa bersalah. Ia sadae kebejatannya. Pe
ahanku, Sar, aku ingin bertemu denganmu, karena aku memimpikanmu beberapa malam ini, dan aku memaksakan datang ke rumah, sampai aku lihat kamu
u. Kalau pun Diko nggak mau, aku akan bawa kamu lari. Menyelamatkan anak itu. Sara
ah anak yang saat itu ada di rahimnya, ia tak akan bisa mera
yuntikan obat penurun demam. Juan menunduk, tam
ow yang pesertanya dari berbagai negara. Kalau kamu bosan di rumah, lihat acara TVku, Sar,
rawat. Sarah masih memejamkan matanya. Tyo
esanku di baca. Kamu kuat, suatu hari kamu pasti keluar dari sana, bebas dari Diko." Kalimat Tyo membuat Sarah
ah pelan. Tyo mengangguk seraya tersenyum tipis. Pe
erpikir, apa dirinya masih memiliki kebahagiaan, dan tujuan hidup. Kurang dari dua bulan, h
i..." panggi
gi, Tyo?" tanya Sarah dengan t
r dan menyesal karena kesalahannya. Dia... memang terlalu menci
kemudian. "Apa resep obat penenang itu, bisa
ng aku kasih. Aku nggak bisa resepin sekarang, aku nan
Aku cuma butuh
aku nggak tau, Sar, tujuan kamu apa sama oba
amu bisa baca pikiranku." Lanjut Sarah d
aku, Tyo? Kamu seharusny
kon. Aku butuh uang Diko untuk penelitianku, tetapi aku masih punya hati untuk menolong orang lain. Aku dokter, harus sembuhin dan to
au kamu tulus tolong aku, a
nita hamilku banyak. Kau mau makan apa? Biar aku pesankan, makanan klinik cenderung hambar, sudah standarnya
cou
a Abel nggak cerita kalau dia sakit! Justru Papa dan kalian
angan lo lupain it
inta cari orang yang bisa pantas buat lo. Sayangnya itu nggak mudah, dan yang ada di depan
padahal Abel juga yang mau. Setahun belakang baru ketahuan sakitnya itu. Keluarga Abel cuma bisa ikut
u-buku jarinya memutih. "Intinya. Apa yang k
semakin melambung tinggi. Jangan karena rasa cinta lo ke Abel, lo korbanin kita semua. Orang-orang tau siapa kita. Bersikap baik lo sa
at lo sedih dengan sakitnya dia dan dia nggak ma
Dengan dia lakuin ini, dia salah kalau bilang gue nggak sedih dan bi
urat wajah yang menonjol, rahangnya mengeras, napasnya juga memburu cepat karena luap
jadi kena imbas, juga terseret di permainan ini. Kalau lo nggak bisa cinta sama dia, setidaknya jangan lo sak
bisa pisah, atau bertahan dengan tetap dikeadaan ini. Tahta lebih berkuasa dari pada cinta. Lo harus tau itu,
imple, namun, terlalu berbah
ama waktu di kampus. Mama tersaingi dengan wanita itu. Dan itu membekas samp
dan nanti Papa akan atur lagi kepemimpinan perusahaan. Kalian berdua mau di posisi CEO juga
Papa untuk pecah kepemimpinan, jadi, setiap bisnis akan punya CEO sendiri, nggak kayak sekarang yang semua di satuin jadi satu nama dan elo yang pimpin. So..., sang
sam