ran
ti gedung perpustakaan membuat langkahku terhenti. Aku menarik
pa nggak nyahut sih," ujar Ru
gang menatapnya.
belum cek Instagram kan hari ini
. Ada apa?" Mataku sedikit melebar membayangkan s
duh bukan itu, tapi Soraya dan Fahm
at sebelah a
ukul pelan lenganku. "Artinya mereka pacaran! Mantanmu Fahmi yang bar
heboh seperti itu," balasku
a Soraya yang merupakan anak ekstrakulikuler tari yang terk
mentah. Alasan kami putus pun, karena aku mendapatinya berbohong, di mana dia
at di bawah kita membicarakan ini. Katanya kau telah dicamp
mati satu t
melangkah masuk, bisa kulihat pandangan teman sekelasku, terutam
sik Ruri kemudian berjalan
alah teman sebangkuku juga. Masih ada waktu sebelum waktu istirahat berakhir. Lalu ketika aku mul
catatan
depannya terdapat nama Deril di sana. Aku mendonga
ua dalam sekolah kami, SMA Nusantara Semesta. Juara lomba Sains, Matematika
memasukkannya ke dalam tasku. Sedangkan Deril hanya mem
brol satu sama lain. Termasuk Ruri k
yang sepertinya sudah tidak b
awabku dengan nada sombong sambil
il salah mengumpulkan buku tugas. Ketika lelaki keluar dari ruang guru, dia menjatuhkan kunci mobilnya dan beruntung aku yang menemukannya. Kami pun membuat kesepakatan, ba
ng dicampakkan oleh Fahmi. Padahal para murid tidak tahu yang sebenarnya. Entah
i pengganti kelas mata pelajaran sejarah. Aku meraih tas ransel pada sandaran ba
ini, ditambah cuaca yang begitu terasa panas. Membuatku i
il dengan gagahnya masuk dan menghampiri
kelas sewaktu kelas satu, kemudian ... kami satu angkatan d
menyendiri di perpustakaan. Bahkan teman laki-lakinya pun hanya dihitung jari, dan ... seorang Kiran murid peremp
tu kami jauh berbeda. Deril bukanlah jenis murid cupu yang menghabiskan waktunya di perpustakaan, karena tidak punya teman,
?" ujarku membahas tentang adik perempuan Ruri yang jug
ingin segera pulang melihat serial Tee
sku menepuk bahu Ruri sebelum
alik badan dan terkejut menyadari bahwa itu adalah Deril. Yang lebih mengejutkan lagi, karena sedang
unci mo
i itu. "Kenapa harus di si
n? Jika lupa, aku yang tidak
pegangnya ketika akan merogoh isi ta
juga. Setelah memberikan kunci mobilnya, lelaki itu mulai ber
ku antar?" tanyanya m
"Nggak deh, aku pak
pku. "Yakin? Nantikan rumor bahwa kau dicam
campakkannya diriku begitu terkenal hingga sosok seperti Deril sa
knya berja
e arahku dan Defil. Namun ketika mataku menangkap sosok Fahmi yang berjalan berg
h menatap Deril, setelah mobilnya ber
ngkat. "Jadi bukuku mau kau ke
tidak akan bertemu denganmu lagi tadi," balasku k
rumahku," ujar Deril setelah me
tersenyum. "Kenapa? Mau jem
au
atas balasan ucapanku. Kulihat dia malah tertawa pelan, membuatku ikut tertawa.
*