tahu kesukaan atau hobinya agar k
up berhasil. Buktinya, Evan secara sukarela duduk di sebelahku ketika makan malam. Artinya, dari seg
n soal kehidupan lelaki itu. Namun karena hal itu juga, aku mengetahui bahwa Evan
ar ibuku membuatku sadar bahwa sekar
membuatku menatap tajam kakak perempuanku ya
penasaran. Maklum saja, dia pulang terlambat tadi malam dan hanya menemukan ayahnya sedang menonton
alah satu perusahaan konstruksi dari pamannya bernama Damian,
gguk singk
gisternya di Prancis, tempat Andre kakaknya sekarang tinggal," lanjut ayahku ya
ggal selama setahun di sini?"
Belum tahu, kan baru rencan
Ucapan Kanaya jelas secara tidak langsung menyindirku. Kulihat di
engarnya memiliki pacar lagi setelah kuliah. Padahal seingatku Kanaya cukup bersenang-senang sewaktu SMA, tidak terlalu aktif di eskul dan
an. Berarti aku harus segera mengambil langkah maju lebih cepat. Kenapa ini harus terjadi ketika aku harus k
i telat," ujar ayahku membuatku ters
ki dalam kelasku menjadi suram. Bagaimana tidak, langit cerah pada apel pagi, ki
engan pakaian olahraga. Ini semua berkat sibuk me
a cuaca mal
in sudah dibagi d
bat rencana mereka yang gagal. Sedangkan murid perempuan lainnya malah m
uru, melihat rencana bermain basket yang pekan lalu dia re
ada ya
elah mengira bahwa mungkin itu adalah Deril yang akan meminta bukunya
ngkit berdiri. Bisa kulihat wajah Ruri
asku, membelakangi murid dalam kelas yang mencoba mencuri pandang kepada kami, seolah su
engan Deril," kata Fahmi m
ng hanya untuk menanyakan hal itu?"
ei
h Deril. Tidak ingin membuat situasi semakin dramatis dan menjadi tontonan satu kel
" ujarku sambil menyerahkan buku
dia segera mendengkus pelan. "Apa ini? Kau sek
ta malas. "Lagipula
iran sepulang sekolah," kata Deril sambil
nganku dengan Deril, tapi satu hal yang harus kau ingat bahwa ... kita suda
apa kau akan kembali denganku
alimat mengundang pertengkaran itu, tiba-tiba terlihat
"Sebaiknya kau kembali ke kelasmu, s
nku untuk berjalan kemb
a anak orang kaya? Kau bahkan rela
reka satu per satu mulai memandangku dengan tatapan terkejut dan bertanya-tanya
ir untuk apa aku menolak berpacaran dengan Adnan dan mem
gar fakta yang kubeberkan ini. Siapa yang tidak mengenal Adnan, ma
lanjutku kemudian melihat Fa
i kau adalah laki-laki
anpa mengucapkan sepatah kata. Namun begitu aku berbalik,
Clap
k tangan ke arahku. Membuat ekspresi
beranian menyuarakan kebenaran," ujar s
tadi sangatla
mang terkadan
?" tukas salah satu
ga kadang suk
eman sekelasku satu sama lain. Maklum saja, beberapa diantara mer
endapati Ruri menatapku dalam. "Okay, a
an itu. Aku hanya tidak menyangka
ah masih meragukan antara hubunganku dengan Deril yang sebenarnya haru
yakin. "Aku sudah memi
embulat. "A
has
murid kebanyakan merasakan rasa kantuk meski terus berusaha menc
an Deril yang ternyata ingin mentraktirku. Lelaki itu seolah mera
" ujarku ketika kami telah berada di p
datang pas kau dan Fahmi bicara," b
rnya keluar dari mobil dan mengikuti Deril masuk ke sal
ihat lelaki itu berbicara dengan dua pria lainnya, tetapi dua pria tersebut sepertinya orang asing dari luar negeri. Dari gerak bibir Evan pun bisa kulihat bahwa lelaki itu
menyalami kedua pria tersebut. Namun tanpa kuduga panda
kap ke arah samping, ternyata Deril juga melambaikan tangannya. Kami berdua ke
... K
telah berdiri di hadapan kami. Tidak ingin mengganggu pengunjung yang b
n kau tulis adalah Deril yang kukenal," ka
" tanya Deril terlihat
ayahku dan aku kebetulan pindah dan
pat. "Lalu bagaimana dengan Kak E
ernama Mayang adalah pembimbingku
ngar. "Wah sudah lama ya, terakhir k
tif ikut lomba sains ya?" tany
pan ujian akhir sekolah,"
sains, pekerjaan Evan yang berhubungan dengan teori Fisika, hingga permainan video game yang sama sekali tidak
mbuatku berpikir bahwa tips yang kedua akan tidak cocok untukku
sama? Hanya berdua lagi," selidik Evan kini mul
sumbang. "Rencananya
ar makan sama minumnya," timp
tebak Evan membuat mat
id
el
n. Namun ketika aku mendengar kata 'belum' ot
rsenyum
bisa bantu Kiran supaya ti
ng ujian Fisika-ku akhir semester lalu yang harus remedial. Lalu, kenapa D
*