knya kalau kamu tidak bisa memberikan k
Mil! Lebay banget! Cu
ku! Kau boleh menganggap ini
l, gak usah
ini, Mas! Apa kamu tidak sa
kayak diapa
ar putraku dan menguncinya dari dalam. Kup
r saja, Nak. Bunda butuh kekuatan. D
i ayah lagi ya?" ujar
anya, lalu menciumi
yak, dan cukup untuk ongkos pulang, kita
angan nangis ya, aku mau pergi
juga
kasih ya
Haikal agar dia bisa bersikap l
kelahiran putra kembarku, ia mulai berubah. Apalagi dari pihak ibu mertua menuntut harus selalu t
sudah bertanya apakah dia sanggup membayar cicilannya? Mas Haikal mantap men
al untuk kredit mobil. Aku masih ingat, ucapan ibu yang memb
punya rumah sendiri, punya
ikal t
belum nempel apa-apa. Malu
asih bujang, semua u
kamu yang pegang uang itu sendiri.
, nanti aku
fkah hanya sedikit saja. Bertahun-tahun aku tak pernah protes karena dia selalu bilang uang gajinya hab
Tok ..
Aku minta maaf," ter
enar-benar teriris perih. Kenapa laki-laki yang dulu
ntunya. Aku p
hatiku sudah terlanjur pa
ng dia tinggalkan begitu membekas di hatimu, hingga membuatnya semaki
-anak sudah mandi sebe
. Aku mengajak anak-anak untuk s
ih berusaha membujukku. "Kamu tahu kan su
u kamu sudah merasa kalah dan salah pasti sok-sokan menceramahiku. Apakah suami dengan perangai
Mil
da di hadapanku. Dia memandangku dengan tat
maaf," ujar
sejenak tanp
hilaf, aku
ngannya, berlalu memb
ninya dengan baik. Duh ibu, rasanya aku sudah tidak kuat bila terus bertaha
af, mas sudah salah sama kamu. Di kan
lau makanan aku gak masak kecuali
ecil. Mereka tengah asyik bermain sen
mengetuk pintu, namun t
a makan bersama, mas sudah membelikan makanan buat kalian,
k aku cue
*
mbab karena menangis kemarin, sungg
kulakukan sebagai ibu rumahta
eronggok diatas meja. Ada ayam bakar beserta lalapannya. Ku
," ucap Mas Haikal tiba-tiba sembari memeluk
noleh sebentar dan dengan p
ooaaa..
is, mungkin karena butuh ASI. Segera berla
l sama sekali tak berinisiatif untuk membantuk
Aku mau bangunin Daffa sama Daffi," pint
sudah siang, m
ak pernah gendong Ali
epoti aku pula dengan hal beginian! Tuga
nak pun butuh perhatiannya, tapi dia selalu sibuk dengan dunianya sendiri. Setiap aku protes dia selalu mengelu
makin mantap untuk tak akan bergantung lagi padamu. Aku akan hidup sendiri bersama anak-an
ingin pulang saja ke rumah or