bukan aku ya! Kamu aja hanya memberiku jatah s
dia sadar. Kalau tidak sadar ju
ampir menyerah dan ingin pulang saja ke rumah orang tua. Tapi jauh sekali di luar pulau. Harus punya dana yang banyak untuk pulang, sedangkan uang yang kukumpulkan pun lama-lama habis untuk menutupi kebutuhan. Kem
hari yang
mau uang belanjanya ditambah mas, harga kebutuha
Haikal, dia bergeming, pandangannya ha
amu den
"Tidak! Uang belanjaanmu seperti biasa. Satu
ap
kok gak bersyukur banget. Adikku masih butuh biaya buat kuliah, apalagi sebentar lagi di
ndengar ucapannya sudah tentu ia akan berb
uliah, bahkan kakaknya pun turut jadi tanggungannya padahal dia sudah punya suami. Jujur, aku memang keberatan untuk hal itu. Ap
u harus cukup. Aku harus putar otak bagaimana caranya mengatur keuangan ini, bayar air, listrik, kebersihan lingkungan sudah termasuk didalamnya. Bahkan uang jajan Daffa-Daff
kertas jatuh ke lantai. Aku meraihnya, karena penasaran jadi aku membukanya
sar ini tapi dia hanya menjatahku satu juta? Kemana per
getahui kenyataan ini kalau ternyata begitu menyakitk
Mana makanannya?!" t
masak. Aku malu kalau harus berhutang kembali ke warung. Uang konsinyasiku belum turun, baru kuam
l menatap
Hanya masak nasi saja. Jat
h 3 hari lagi, dan kamu menghabiskannya secepat ini?" o
dah nunggak dua bulan dan harus dilunasi.
-maluin aja ka
, menghentakkan ka
akk
yang sedang bermain di belakang berlari ke arahku
kasih segitu aja borosnya minta ampun! Beginilah begitulah da
ngan marah-marah d
atap si kembar yang sedang memeluk kaki
" gerutunya lagi, yang masi
lagi, Mas Haikal berlalu
ami. Rasanya sudah sangat lelah, gimana cara mengimbangi sikap suamiku dan tetap waras menjaga anak-anak. Dulu mungkin aku yang terlalu
rah-marah terus?" tany
eduanya dengan hangat. Merekalah
ntor. Daffa sama Daffi, harus nurut
k, b
a nak, puasany
da harus tahan sam
g, kalian ma
menganggu
bikinin nas
un. Tapi jangan
aapp
ebih aku sangat bersyukur, pada kedua anakku, mereka bisa menerima apa a
uga kembali. Kalau seperti ini dia
kamu sama ibu. Belikan apa aja yang kalian
uang bonus Mas Haikal udah turun.
pirinya sembari m
nyaku. Dengan penuh harap aku in
, cuek. Lalu kembali sibuk de
udah pada belel kayak gini. Buat Alina juga Mas, baj
mah aja! Sok-sokan mau baju baru! Pake ba
i ma