mah aja! Sok-sokan mau baju baru! Pake ba
i ma
aa
a, hingga membuat Alina, putri k
nakmu yang rewe
ku seakan mati rasa. Karena luka yang kau tinggalkan sa
rang tua. Biarpun orang tuaku tak mampu tapi mereka takkan menghina dan merendahkanku seperti ini. Hanya saja, mereka jauh di luar pulau, uangk
ya berkabar lewat panggilan telepon. Karena disana bapak hanya punya handphone jadul. Ah mas, andai kau meng
*
ibu mertuaku datang kesini juga membawa satu keranjang besar cuciannya. Enak sekali mereka memanfa
at, cabe serta bawang merah. Seringkali aku memetiknya untuk lauk makan kami. Tak jauh-
rapan, Mil?" tanya M
u masak na
lauk
iri aja y
s bersiap-siap ber
uangnya? Kamu
eng, samb
O
g satu lembar lima puluh
ada di tempat biasa. Gegas aku mengambil ayam sa
ibu yang ada di sebelahku. Bu Hanifah,
tong, atau tahu sebungkus, tumben seka
ng-sayang padahal suaminya punya pekerja
nya banyak perhiasan. Kok mbak yang sebagai istrinya
menikmati uang suamiku. Hmmmm, sungguh salah besar. Aku seorang istri manager, tapi kayaknya lebih pantas d
berapa?" tanyaku pad
luh lima
oleh minta ditulisin
a, n
ang minta nota. Perhitungan amat
ku, jadi aku harus pake nota ini biar suam
longo men
ribu. Total belanjanya 45
Mang. Permi
mandangku dengan tatapan tak b
a, aku sangat bersyukur memiliki anak-anak penurut dan mau mengerti kondisiku. Ayahnya? Dia tak
i sayang sikapnya terlalu perhitungan. Kadang kala kasar dan suka membent
enjadi istri yang baik. Nurut sama suami dan lain sebagainya. Mereka pikir
iannya?" teg
mbilkan uang lima ribu it
semaha
an mas? Ya memang
terus-menerus k
h gak percaya besok
belum?" tan
sebent
k ayam langsung matang, ka
stru Mas Haikal
tang. Bisa telat ke kantor aku! Dah lah aku langsung berangk
aknya seperti itu. Aku harus tahan sampai aku mengu
lape
ku akan selalu mene
nda dah masakin makan
asyii
. Padahal menu seperti ini sudah terbiasa ada di rumah ibu mertua, makanya dia
i pulangnya sendiri ya. Tapi hati-hati ya Nak, kalau ada orang asing yang
, Bu
lmunya bermanfaat ya, Nak. Maafkan bunda b
k, B
h dalam satu kompleks perumahan. Jadi aku tak
olah, aku bertemu dengan perempuan bermulut
al berangkat tanpa sarapan dulu. Kamu
bahan omelannya. Berlalu begitu sa
pergi gitu aja! Dasar menantu durhaka! Bener
bu juga bilang sama Mas Haikal, apakah d