ndang Fr
ari yang sedang terbenam. Aku merasa lelah baik secara fisik maupun mental.
tley yang menepi di sebelahku. Seorang pria paruh baya dengan p
yn," sapanya den
eras otakku untuk mencoba mencari
ng Anda, Nona Jollyn, sudah selesai kerja. Bos kami ingin
obil Bentley hitam
lihat ada seorang pria tampan yang berusia sekitar
yang kuat. Aku hanya bisa bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba pria ini mendatangi o
hendak menolak undangan tersebut, aku mende
Tuan Ju
r dariku. Fera mengenakan gaun dengan potongan leher V berwarna kuning sambil memegang
nan. Seperti biasa, sikapnya begitu mengesankan sementara raut wajahnya yang dingin tampak seolah
a, bahkan tidak sedikit pun rasa rindu ataupun sesa
di. Aku tidak menyangka akan melihatmu di sini." Dilihat dari kata-k
ya, kami baru saja akan mengundang Fransiska unt
saja tidak." Kemudian dia pun memberi isyarat kepada penge
u melesat pergi. Aku hanya bisa berpikir betapa sialnya diriku ka
ekerja keras. Men
ku. "Hai, Fransiska! Hari ini adalah hari pertamamu bekerja, bukan? Nah, aku da
gi dengan William." Aku menolak dengan sopan sambil menyingkirkan tangannya. Aku bahka
la nanti kamu akan makan juga. Kenapa tidak ikut de
ak,
epat saat aku akan menolak undangan Fera lagi. "Hai, Fransiska. Pantas
sku sambil tersenyum. Aku tidak ingin menunjukkan emosiku yang sebe
liam dan Fera, kemudian menambahkan,
William Lusman. Ini adalah Tuan Hendro Mustafa, rekan kerjak
ngan Hendro. "Senang bertemu denganmu, Tuan Mustafa. Omong-omong, apakah Fransisk
artemen sangat menyukainya. Begitu dia datang ke kantor, dia lalu melakukan tugas
ri ini dan mohon maafkan dia jika dia membuat kesalahan suatu hari nanti." Fera berpura-pura merasa khawa
kami akan mengira bahwa
ro tampak bersinar seolah-olah dia baru saja mengingat sesuatu. "Omong-omong, karena hari ini adalah hari pertamamu bekerja, maka seb
u, tapi aku tidak ingin menyita waktumu
a aku ini masih lajang dan tidak begitu puny
up aneh saat Hendro menyata
setelah makan malam. Nanti pastinya rumor mengenai diriku yang berhubungan dengan bosku setelah aku datang ke stasiun
sa menemukan alasan yang tepa
William bertanya tanpa disangka-sangka. Nada suaranya terdengar men
ataku dan berpikir keras untu
apun juga, kita semua ingin merayakan hari pertama Fransiska
ni memainkan su
aja aku tidak bisa menolak lagi. Jika aku menyinggung pemimpin s
ami berempat pergi unt
u dan Hendro duduk di seberang mereka. Dari luar jendela Prancis matahari tampak sed
era mengeluarkan ponselnya dan m
ntang gaun pengantin ini?" dia ber
u dan menjawab deng
da gunanya menghabiskan Satu Milyar Rupiah hanya untuk gaun pengantin
nnya, "Selama kamu suka, William
illiam menatapku tanpa menunjuka
mencium pipi pria itu. "Yang benar, William? Bolehkah aku me
gangguk padanya s
langsung tersenyum pen
ementara itu, gaun pengantin Fera saja berharga ratusan juta ru
gku untuk makan malam. Dia hanya ing
ku dan Hendro fokus pada makanan kami dan mengaba
ro menoleh padaku dan bertanya, "Fransiska
ambil tersenyum.
tuan dariku. Aku akan membantumu kapan saja, kalau tidak, or
n selalu mematuhi atur
sangat peduli dengan bawahannya dan bersedia membantu. Oleh karena itu aku pun l
gat sempurna, kecuali dengan ad
hendak menawarkan tumpangan pulang, William segera berdiri dan dengan
ng memegang ponselnya lebih erat dan mena
icara denganku secara pribadi. Kurasa dia sudah lama c
akapan ini, maka dia akan terus mencurigai kami, da
ar, jika aku menyetujui permintaan William, maka
etika dia baru saja melihat William keluar den
nkannya. "Jangan khawatir.
ari terbenam menimpanya melalui dedaunan, dan ini membuatnya tampak lebih m
idak heran bahwa dulu aku jatuh cinta padanya. Sayangnya
a meter darinya dan
ngan tatapan tajam. Raut wajahnya seolah mengatakan b