ndang Fr
tanyaku dengan
tuk menemui Fera besok," j
ai
a bertanya-tanya apakah dia kemba
di sini malam
gin bertanya kepadanya apakah dia sungguh tidak apa-apa jika tidur di
a masih jetlag," jelasnya. Dia pasti sudah
ekarang aku bersihkan kam
g berbalik dan berjalan mendekati koperku
berjalan ke arahku da
u malah men
, "Aku hanya melakukan apa yang kamu inginkan. Bukannya tig
rlahan dia melangkah mendekatiku, terdap
inggal
rku hingga jatuh ke lantai. Lalu dia berjalan mendekat
watiku dan kemudian duduk di sofa. Di sofa dia m
di sofa," katany
jinasiku yang berlebihan. Barusan sebuah pikiran yang kotor terlintas di benakku! Tanpa m
ian serta membuka lemari untuk mengambil pakaian baru
g hanya berjarak beberapa meter dariku. Meskipun dia telah pergi ke kamar mandi, namu
di atasnya. Aku berbaring miring dengan tubuh meringkuk d
a dan berpura-pura tidur lelap. Aku bahkan memperlambat napasku, a
agi kamar denganku? Mungkin karena kami sudah tidak bertemu selama tiga tah
ia berbaring di sofa dengan punggung membelakangiku. Tubuhku akhirnya merasa santai saat aku menatap sosok pria itu. Aku juga sudah t
**
paginya. Aku memeriksa jam di ponselku dan ma
kin. Saat aku berjalan keluar dari kamar, aku telah m
tanyaku, suaraku terdengar sedikit l
in untuk membangunkanmu." William bahkan tidak mengalihkan pandangannya dar
karang," kataku canggung dengan pandangan menatap la
h sesuat
Lalu
Kita akan bertemu dengann
ia bilang aku harus bangun pagi? Apakah aku salah d
it dan sesudah itu aku mendesaknya untuk pergi. Bukan karena aku terburu-buru
pun. Kami telah menikah selama tiga tahun. Tapi entah bagaimana, kami masih seperti orang asi
h restoran yang paling mewah di kota ini. Jujur saja aku belum pernah ke sini sebelumny
but kami. "Tuan Lusman, Nona Suryadi menunggumu di lantai dua." Dil
kata pun, aku lalu mengik
Fera dan jangan memasang wajah sedi
sebuah senyum dan m
rtahun-tahun wajahnya belum menua sedikit pun. Dia harus membayar sekian banyak uang untuk mempertahankan wajahnya agar tetap tampak awet
," sapaku kembali d
awatir kamu tidak bisa bangun pagi,
n nyenyak tadi malam. Bagaimanapun
William ada di sini. Sekarang aku merasa jauh lebih baik dibanding dulu." Fera langsung batuk
hnya langsung mencair dan dia berubah menjadi orang yang sama sekal
steak di piring Fera dengan hati-hati. Tidak biasa me
arnya aku baru saja menerima ijazahku." Aku tersenyum pada Fer
amu sudah punya pacar? Kami akan pergi bulan madu
tuk berkencan dengan pria lain selama aku masih menikah. Entah ba
g seniman." Aku langsung memikirkan sosok pria yang bisa aku pamerkan padanya
aku. Dia sedang memotong steak. Un
tonya?" tanya Fera
menatap William dengan harapan agar dia memb
menyimpan fotonya di ponselku," aku beralasa
ana. Aku ingin melihatnya," desak Fera. Sepertinya dia tidak berencana
h Fredi. Aku dan Fredi berhubungan dekat, jadi rencanaku bisa berhasil. Aku memeriksa akun Facebook-nya dan langsung melihat fotonya di depan menara Eiffel. Rambut Fredi panjang berantakan, wajahnya tampak muda dan j
i pria Paris yang artistik dan juga berjiwa bebas. Aku senang sekali, Fransiska. Bagaimanap
"Kalian berdua tampak sangat co
ah dia akan datang ke Amerika untuk mengunj
rbohong. Semua yang keluar dari mulutku hanyalah fiksi belaka. Tapi itu bukan masalah. Saat ini yang terpenting bagiku adalah membuat Fera tampak bahagia. Selain
tanya Fera dengan mata be
ya terc
tuk tetap tenang dan santai agar di
keadaan Fransiska sama sekali. Ayo kita doakan kebahagiaan unt
a mengangka
mataku saat dia berbicara. Tapi kemudian, aku tahu sekali kalau ini hanya
aja. Kam
r di gelas kami se
ya itu, perutku juga terasa mual. Aku berharap agar makanan ini bna sudah tidak tahan lagi. Aku ingin segera keluar dan me
bali ke meja makan, William sedang
Aku akan mengantarnya
bisa pulang sendiri,
dari restoran sambil memeluk Fera. Tiba-tiba, otot