ap untuk memulai usahanya. Sebuah pesan masuk ke ponselnya, Raka meletakkan rokok di atas asbak dan dengan mata alis berkedut membaca isi pesan itu. kembali diambilnya punting rokok yang tersisa
sejak pukul delapan malam, hingga pukul empat pagi. Jika ada yang m
H
u
Kamu di sini bukan Tuan Putri, kenapa tidur tidak bangun-bangun? Apa kamu mau mati saja?" sinis Raka pada Siwi yang kini tengah berusaha menahan sakit di dadanya
mparkan ponsel lain pada istrinya. Siwi yang sudah sepekan bermuram durja, tiba-tiba saja menghan
suara bergetar. Raka tertawa mengejek. Lelaki itu naik ke atas ranjang, lalu dengan pelan meng
wi memekik
mu akan menerima pembalasan dariku. Papaku dipenjara karena impoten, maka aku aka
i dengan kasar. Hingga hampir s
pertolongan, maka video panas kita seminggu ini akan ditonton banyak orang." Siwi tentu saja ketakutan dengan ancdan suaranya agar tidak pecah. Sapaan lelaki paruh baya yang sanga
siapa
ni Siwi. Pa
di mana? Papa dan Mas Aji
..." Siwi melirik suaminya yan
hawatir ya, Siwi tidak apa-apa. Udah dul
Siwi!
u
u
jadi dua. Lelaki itu berjalan menuju jendela berteralis, lalu melemparkan patahan chip nomor ponsel ke semak-semak. Tanpa menoleh dan peduli pada Siwi, Ra
lalui sebelum menikah dengan Raka. Wanita itu tidak tahu akan sampai kapan, nasib ini membawanya selalu bersama Raka. Pria itu tak p
k ke kamar mandi. Perutnya sudah berteriak lapar minta diisi, sedangkan kedua kakinya tak sanggup untuk berjalan keluar kamar. Siwi mumutuskan kembali naik ke ranjang, lalu meringkuk kembali dengan menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Si akhirnya memutuskan untuk kembali memejamkan mata, sambil berdoa
us mendapat penyaluran setiap malam. "Cerah sekali wajah pacarku sehabis dari kuar kota. Sampai-sampai aku tidak ditelepon sama sekali," rajuk seorang wanita cantik yang
malu. raka hyang tak sabar dengan kerinduannya pada Rena, memutuskan berdiri, lalu meraih pinggang gadis itu dan mendaratk
merengganggkan pelukan. Satu dua anak rambut yang berserakan di kening Rena. Disi
beludru dari saku celananya. Mata rena berbinar seke
tanya Rena berpura
anak-anakku," bisik Raka seraya memaka
sam