n aku tinggal sendirian." Tegur Rara jadi kezel dengan sahabat ke
u kamu nggak setuju permintaan aku lebih baik kamu urus saja kehidupan kamu sendiri." Revan tidak mau ba
u sudah pindah ke tempat itu kamu harus jenguk aku setiap hari." Pasrah Rara
Revan hanya mengangguk kepalanya suda
saja ingin memakan sesuatu mungkin sedang ng
arnya berjalan menuruni tangga, sampai di depan ruang k
ya sepertinya memang sedang sibuk tapi dedek b
t suaminya seperti sedang sibuk
nya Revan tanpa m
ah mangga." Jawab Tasya hany
u belikan." Matanya masih
Tasya dan Revan, saat Tasya meminta sesuatu sampai Ia
." Gumam Rara mempu
perintah suaminya membelikan buah Mangga besok sa
ri ruang kerja Suaminya, melangkahkan kakinya menuju
jaan kantor berjalan keluar dari ruan
a ngidam ingin meminta sesuatu pada Revan, Padahal n
Ra." Mengerut
kita nggak Mas." Pinta Rara ingin Sahabatnya itu m
van apa harus malam-malam Ia m
agi pengen bang
evan mengangguk lalu berj
ara mengikuti Rev
deh." Tangan Rara menunjukkan ke a
Ra." Tan
ari pohon mangga itu, saat sudah turun tidak sengaja m
meminta buah Mangga saja sampai nunggu besok." Gumam Tasya merasakan sa
i Tasya langsung membalikkan badannya berjalan masuk
ngsung mengejar isterin
dekati isterinya yang sedang
nya Ia tidak mahu apa-apa yang Ia mahu s
ikan." Revan membungkukkan badann
cap Tasya tanpa
ya kamu mau apa." Kata Revan in
n sedangkan isterinya sendiri nggak tuh." Sindir Tasya m
tugas kantor." Revan benar-benar lupa soalnya Ia sedang sibuk mengerjakan pekerjaan kantornya
mengalihkan pandangannya tak mau me
evan menggenggam tangan milik isterinya, tapi Tasya langsung
hilang." Celetuk Tasya rasa
gelus perut Tasya yang masih datar, isterinya langsung me
iri." Tasya langsung bangkit dari duduknya tak mau berdekatan dengan suamin
" Tegur Revan capek juga m
berjalan lalu menaiki tangga kembali menuju kama
wajahnya dengan kasar kalau di tanya Ia sudah
ku. Kamu jadi bertengk
pa Ra. Aku
untuk pindah rumah karena Ia aka
ke Kost-kostan, Sedangkan Tasya sedang terbaring di atas Sofa sambil menonton
hut Rara sudah m
kostan barunya." Tasya tidak menanggapi ucapan su
u Rara menarik koper itu keluar dari rumahn
e Kostan aku kan." Tanya Rara ya
ana kalau lagi nggak
turun dari mobil itu sedangkan Revan membantu me
ng lelaki yang tidak sengaja melihat mereka berdua sedang
kan wanita yang ingin merebut
nggal baru d
orin rencananya lagi." Batin Rara jadi merasa takut berdekatan denga
dokter A
n saya tinggal di
saya boleh titip
h jug
titipin dia sih.
er Adit takut kalau aku lagi sib
atir ada saya yang menjaganya, Bapa
na gue aja dah." Batin Rara merasa kezel deng
menjaga kesehatannya soalnya dia sedang hamil." Ucap terima
terkejut tidak mung
sedang hamil.
ah dari bayi itu, karena merasa curiga tidak mun
a masih belum tahu siapa Ay
berada di luar rumah sakit." Pinta Dokter Adit agar Revan memanggil
ng." Pamit Revan ingin segera pulang ke rumahnya
ke rumah saya." Kata dokter Adit memi
aya yang sedang ngambek." Tolak Revan ingin menemani da
uh." Dokter Adit ingin tahu me
saya dengan Rara." Ucap Revan bahwa isterinya
jadi suami harus lebih mengerti perasaan isterinya." Saran D