saat melihat Mamahnya berjalan
amu." Jawab Mamah Revan Melangkahkan kak
an." Kat
Menurut Rara ada benarnya juga dengan ucapan Mama
k mau banyak fikiran." Revan sudah pusing tidak mau memi
Rara sudah pasrah tida
a Revan ingin tahu kapan dirinya di perbolehkan pulang o
a kamu buka infusnya lebih dahulu jadi besok pulangnya." Jelas Rara me
cepat pulang bosen di rumah sakit Mulu." D
sudah bertanya kemarin tapi karena Revan mencabut infus, jadi berubah jadwal
i." Pinta Revan tetap kekeh ingi
okternya kembali, Melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. ingin segera menanyaka
eorang lelaki berparas tampan, putih, dan tinggi yan
dang sibuk memainkan handphonenya, jadi berhenti memainkann
umam Lelaki itu sampai mel
tangan di hadapan dokter i
?" Dokter muda itu suda
Raffa." Ucap Rara ingin be
a keperluan apa yah." Jelas lelaki itu bahwa Tema
an kapan di bolehkan untuk pulang." Ucap Rara h
mendengar kata 'Mas' apa mungkin
i suami." Batin Lelaki itu jadi
a dokter itu jadi sedikit terkejut a
ngnya apa mau saya telpon." Jawab Lelaki itu
tin." Tolak Rara jadi tidak enak dengan d
saya telpon dulu." Lelaki itu mengambil handp
." Ucap salam Lelaki
Dit?" Jawab salam dokter R
ga pasien ingin berta
Dokter Raffa ingin tahu
atau belum." Tanya Dokter Adit ingin tahu apakah pasien b
sakit untuk pulang mungkin besok sudah di bolehkan pulang." Ja
h Bro." Adit kembali
kin pasien sudah diperbolehkan pulang besok hari." Ucap Maaf
jar Rara mengucapkan terima kasih
kter Adit memberhen
eningnya menatap heran mengapa do
ter Adit ingin sekali ber
nya benar-benar bingung mengapa
dit jadi merasa bersalah takut jika wanita itu sudah me
saja belum pernah Dok." Hati Revan menjadi tenang se
ak sudah menikah dengan lelaki yang bernama Rev
erebut dia dari isterinya." Jelas Rara menjelaskan se
gak memikirkan perasaannya sesama perempuan." Dokter Adit mengucapkan Istig
Mas Revan. Permisi saya tidak ada waktu lagi." Pinta Rara l
wajahnya saja yang baik, Astaghfirullah kenapa jadi membicarakan orang sih." Tangannya mengusap wajahnya dengan
ruangan Revan sempat bertanya, apakah sudah
belum sama dokter." Tanya Reva
udah di perbolehkan pulang." Jaw
nya." Pasrah Revan tak mau me
pulang di cek kembali oleh dokter, yang menceknya buk
mbaik, tolong jaga kesehatannya yah Pak." Dok
Makasih."
nita itu karena dia mau rebut Bapak dari isteri Bapak." Bisik Dokter A
aksud
saya sendiri ingin merebu
Sahabat saya se
berpendapat pada Bapak, sebanyak apapun masalah di keluarga kecil Bapak jangan sekali-kali me
akasih sudah mem
a isteri Bapak takut wanita itu me
akan selalu menj
k, kalau saya sediki
eluarga saya saja." Revan mengerti maksud dari dokter itu han
kemudian Rara datang ke ruangannya
dah membereskan semua keperluan
erima kasih sudah menangani s
r Dokter Adit sambil melirik ke arah Rara Ia j
itu sebelum keluar Rara sempat menatap dokter itu deng
umah tidak ada siapapun, kemana perginya i
Revan mencari keberadaan d
Revan sudah rindu sekali dengan isterinya, rasan
gin tahu kemana isterinya pergi sa
sibuk dengan lelaki lain." Jawab Rara bahwa isterinya itu sama sekali b
rumah Ibunya." Revan terkejut mengapa iste
ya tidak tahu apa-apa, Revan berjalan keluar dari
ya Rara saat melihat Revan
." Jawan Revan ingin menyusul i
." Kata Rara hanya khawatir dengan ke
teri ku." Tegur Revan kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam
langsung turun dari mobil buru-buru ingin bert
a sedang asik mengobrol bersama lela
." Tasya terkejut melihat kedatangan su
alah asik-asikan berduaan dengan lelaki lain." Reno hanya diam saja tidak
suaminya sudah salah paham padahal Ia sama sekali tidak ada hubungan
ta nggak sama sekali pun." Revan fikir isterinya rindu dengan suamin