nsif karena usianya yang lahir prematur. Deva mencium kening Terryn yang masih tak sadarkan diri di ruang perawatannya setelah dipindahkan dari ruang operasi. Berbagai alat penopang kehid
nganku." Deva menarik senyumnya dengan terpaksa untuk mengimbangi matanya yang basah. Dikecupnya ujung jemari Terryn
apuhnya dengan ibunya kini. Hati Deva seakan sudah retak-retak menunggu wak
yadarkannya kembali, di lihatnya Desta
kondisinya jauh membaik." Willy ikut memperhatikan kotak inkubator yang ada di dala
ta memenangkan tiga tender proyek raksasa, salah satu lawan terberat kita S
nepuk bahu Desta serta Willy bergantian,
berdua, gue gak tahu bakal jadi apa Melda's k
ma kita masih bisa berjuang buat lu dan Melda's sejauh itu juga
, jangan sampai lu sakit, sekarang tanggung jawab lu nambah lag
ya dan mengikuti kemana kedua sahabat
ah mulai mencari donor paru untuk dia." ujar Deva usai mereka menghabiska
menyeruput habis sisa es jeruknya. Willy hanya melipa
ngumpul sama kerabat gue di acara keluarga dan Desta p
ok pun tidak jadi dan menyimpan batang
. Toh Terryn hanya butuh satu untuk bertahan hidup dan gue masih mampu untuk bertahan dengan satu paru
ut. Mereka tidak menyangka jika Deva akan bertindak s
ang tiba-tiba merasa tengg
u, dia harus hidup lebih lama untuk melihat putri ka
perasaan Deva dan keputusan yang akhirnya dipilih Deva. Ketika cint
Va, gue dan Desta akan selalu ada buat lu dan Melda's. Soal kantor lu gak usah kha
etap ada buat lu kapanpun itu Bro. Tapi gue juga mau minta tolong niih s
mengerti, begitu pula Willy ya
siap jadi Best Man gue di nikahan gue sama Mega
a jadi bini lu?" Willy tertawa s
a jomblo lu!" seru Deva dengan gembira dan juga mendara
n Terryn dan anak gue jauh-jauh." sahut Deva
waktu tahu kalo gue yang mau nikah." Desta tertawa senang dan m
dal!" ejek Willy
acar lu, buruan nyusul tanggal kedaluarsa lu dikit
ya, dia sudah cukup lama
Lu, Desta, kalo lu butuh apa-apa buat persiapan pernikahan lu, ngomong aja ke gue y
aru sahabatnya dan me
a ini buat gue di Melda's bareng Willy." Desta pun meraih bahu Deva memeluknya sesaat dan menepuk-nepuk bahunya. Kemudian Deva meninggalkan kedua di rumah makan
aja keluar dari kamar perawatan Terryn. Ibu Imelda menyon
kan samping rumah sakit ini,
a yaa, Nak. Oh iya, Terryn baru saja siuman
kamar ruangan Terryn. Sekilas dia melihat dokter dan beberapa orang perawat tengah memeriksa tekanan
a hendak mendorong pintu
nya bekerja, nanti kalau sud
kataan ibunya meski dia sudah ti
lantasi paru untuk Terryn?" tanya Deva ketika
ngambil langkah itu ya?" Ibu Imelda
ka dibutuhkan satu paru pengganti, Bu. Pihak
rlebih di saat dia baru saja menjadi seorang ibu." tatapan ibu
eva akan mengajukan diri sebagai pendonor. Deva minta restu dan do
sukses membuat perempuan paruh baya itu tersentak kag
ohon, B