pai di rumahnya bersama Deva di kota. Rumah yang dik
il dan membuka pintu untuk Terryn. Laki-laki itu pun mer
apa yang dilakukan Deva. Terryn menoleh ke kanan dan ke kiri u
va lagi sambil mempererat gendongannya. Deva membawanya ma
udah dari ruang kerjaku. Gak ada lagi alasan untuk memindahkan pot da
ima semua apa yang Deva atur untuknya. Meskpun rasanya dia diper
ryn dan mengecup dengan dalam puncak kepalanya, dibe
tahu bagaimana kacaunya organ ini di dalam sini jika mengingat kejadian tempo hari. Kau dan calon b
untuk tidak banyak bergerak lebih dulu. Istirahatlah."
anya penghuninya saja yang berubah, Deva Danuarta kini menjadi sosok yang paling peduli pada dirinya, CEO Kutub Utara itu sudah bukan sosok yang dingin lagi, angkuh dan tak terjamah.
ya lalu mencari kontak Ashiqa, sudah lama d
bat aku lagi yaa?!" seru Ashiqa di ujung sana dengan nada s
r melintir, aku masih butuh suntikan dana dari istri konglomerat
asih kabar, ponsel kamu juga jarang aktif, nyebelin!" Ashiqa masih saja memarahi Terryn, sua
ih dulu?" Terryn tersenyum pahit saat mengatak itu pada Ashiqa. S
in? Baiklah aku mau t
ada kerutan di dalam sana yang membuat aku semakin sesak nafas di t
eburuk itu, Sayangku?" nada suara Ashi
bulan, eeh dikit lagi masuk enam bulan. Sejauh ini aku masih baik-b
Raka bakal punya teman main juga.Jadi kamu udah gak di rumah desa lagi? Kamu Kem
sakit tempatku dirawat dulu. Tadinya aku pikir aku gak bisa hamil sampai aku nekat untuk tidak meminum lagi obat-
yakin suami kamu pasti akan menjagamu dengan sangat baik. Dia t
rumah,udah jarang banget ngantor. Jadi tinggal Kak D
dengan Terryn tapi Raka terde
tuk jadinya rewel. Jaga kesehatanmu baik-baik yaa," A
u di balik dinding perutnya. Teryyn meletakkan telapak tangannya di atas perutnya, dia merasakan gerakan yang
usapnya sekali lagi nyawa ke
amu temenin papa yaa? Kelak kamu yang akan jagain papa dan rawat papa dengan baik, Mama akan melihatmu dari jauh. Mama akan menjagamu dengan penuh cinta." Air mata Terryn menitik
anya terasanya nyeri mendengar Terryn sudah bersiap dengan kematiannya. Deva menj
tu." Deva terduduk di pinggir ranjang sambil sambil menangis terisak. Deva adalah pria yang tangguh,
g berat, serta wajahnya yang kerap pucat serta ujung kuku yang gelap membuatnya sangat takut. Dia takut jika Terryn kelak ak
saha untuk lebih tenang. Dia tidak akan men
dangi dirinya di pantulan cermin lalu berusaha menarik senyumnya sebaik mungkin dan menyembunyikan perasaannya jauh di dalam lubuk hatinya. Deva keluar dari kamar Terryn dengan wajah jauh lebi
Deva dengan riang, lalu duduk di dekat Terryn. Seketika ingatan Deva mundur ke be
erakkan sendoknya untuk meng
k diaduk, biarkan seperti itu dan a
ya barusan, hal itu berlawanan dengan dirinya yang tidak akan memu
dalam perutmu dan anakku yang ada di dalam sana akan menyantapnya juga sebagai tim bubur yang diaduk. Sempuna ...."
engan dokter yang direkomedasikan sama kak Aluna dan kak Roby. Jika kondi
ta Deva barusan, dengan sigap Deva mengambilk
nyaris saja keluar negeri tapi terhenti karena penyakitnya dan sekar
n menangani kamu." Deva kembali mengangkat sendoknya dan menaikkan alisnya sebagai tanda Terryn harus melanjutkan makannya kembali
tak pernah tidur nyenyak di sisinya untuk selalu menjaga Terryn sepanjang malam. Hal itu terjadi karena di suatu malam Terryn terjaga, dadanya sangat sesak hi
a Deva merangkul bahu Terryn dengan erat seakan hendak menyalurkan kekuatannya pada ist
tnya yaa? Anak kita harus dilahirkan lebih cep
yang sehat dan kuat, dia pasti akan baik-baik saja, k
aku yang tidak
tap ada bersamaku karena anak kita pasti akan butuh dekapan mamanya yang hangat. Bau
a itu kitten yang mengendus bau?" tany
cantik mamanya. Kau akan baik-baik saja, jangan khawatir, ada aku." Deva meraih Terryn ke dalam dekapan