ah Terryn. Mereka datang membawakan buah-buahan serta stok cemilan untu
a saling bertukar pandangan ketika pintu rumah terbuka deng
n Deva di dalam sana. Ibu Imelda menuju dapur memanggil bi Ira dan Terryn tapi tak ada sahutan juga. Ibu Imelda mencoba menelpon Deva
h yang melihat pintu samping terbuka segera menyusul ke sana, perasaannya mulai tidak enak ketika melihat ada po
gat panik, ibu Imelda segera me
sa jadi begini? Suamimu mana? Terryn?"
samping!" ibu Imelda berteriak memanggil sopir pribadinya.
ryn kenapa ini?" Darto pun terkejut meliha
metar mereka takut terjadi sesuatu yang buruk pada Terryn dan kandungannya. Mereka tidak
alu berat, kedua ibu itu pun menyusul dengan cepat. Ibu Asih men
pa!" ibu Imelda kembali mencoba menelpon ponsel Deva. Sementara yang punya p
tinggal sendirian, itu bi Ira kemana kok gak keliatan juga?" sungut ibu Imelda deng
t mereka terguncang di atas mobil, ibu
u tahu 'kan kalau men
alanannya memang kurang mulu
wab panggilan ponselnya. Mobil mereka nyaris saja berpapasan, mobil Deva baru saja masuk arah jalan des
Terryn. Deva merogoh kantong celana serta kantong jaketnya, ponsel yang dicarinya tidak ditemukan. Mangga yang dibawanya diletakkan di lantai
u. Kenap
ami bawa ke sana. Dia kami dapati tergeletak pingsan di teras
g
san. Dia sudah tidak mendengar kata-kata ibunya lagi. Ponselnya di lempar
penduduk desa berhenti di sisi jalan ketika melihat mobilnya melaju dengan kencang. Mereka sudah tahu siapa pemilik mobil it
kter menyarankan untuk tetap menginap dan melihat perkembangan janin dalam rahim Terryn yang sempat mengalami flek. Ter
kamar perawatan Terryn, laki-laki itu cukup
erryn dan kau sudah begini? Bagian dari mana kata 'jaga dirimu baik-baik' yang tidak kamu pahami hah?" D
situ licin, Terryn cuma mau beneri
pulang nanti semua pot yang ada di teras samping akan aku singkirkan!" seru Deva sambil berjalan mondar mandir
leh pada ibunya, ibu Asih dan d
aya." Deva mendadak menjadi salah tingkah dan sedikit malu. Dia begitu emosi atas sikap
aa karena ada sedikit flek yang dialami oleh ibu Terryn. Semoga tidak berlanjut dan ibu Terryn boleh pulang. O
ryn Arunika!" desisnya sebelum D
ya. Ibu Imelda hanya geleng-geleng melihat putranya yang mengomel s
bakal jatuh Yin gak mau pergi ke teras samping. Baru kali ini Yin liat kak De
maka akan semakin sulit juga istri Anda untuk bernafas. Keadaan ini akan mengganggu asupan oksigen yang dibutuhkan oleh ibu Terryn d
gen portable di rumah, Terryn sudah mengg
tu yang lama jika sesuatu terjadi lagi pada istri Anda. Saya khawatir jika paru-paru istri Anda tidak akan bertahan
umah sakit tempat dia kontrol. Terima kasih atas sarannya." Deva tersenyum ramah pada dokter c
ya, matanya dibuka sedikit untuk mengintip di mana suaminya itu duduk
kami masih tinggal di desa. Dokter tadi menyarankan agar Terryn benar-benar dalam pengawasan dokter
kan lakukan apapun jika kau butuh sesuatu dari Ibu.
ersama kalian yaa, Ibu ingin menjaga Terryn sebaik mungki
akut kejadian ini akan terulang lagi, ketika Deva tidak ada si bandel itu akan berjalan-jalan
et ke anaknya aja!" ibu Imelda meminta Deva menahan emosinya, hormon wanita hamil it
i rumah sakit. Terryn mendengarkan dengan seksama semua hal yang diatur oleh suaminya dan dia juga mendenga
a mendengar Terryn terjatuh di teras samping. Dipandanginya wajah Terrryn yang masih memuc
sesuatu menimpamu, andai semua kejadian buruk bisa ditimpakan saja kepadaku. Aku rela menggantikan tempatmu un