uc
os begitu saja
h meny
istrinya. Namun miliknya sudah meledak begitu saja. Hal itu yang
tu
ri percintaan mereka. Namun apa daya, akhir-akhir ini Leo sangat sibuk dengan peru
ke 25 pekan lalu. Tapi kenapa tenaganya d
ssa segera mendorong dad
ya. Suaminya itu memang menyebalkan! Leo yang tampan dengan tubuh a
a?" tawaran Leo seolah menunjukkan rasa ses
mandi tamu saja." Tessa segera beringsut dari ranjang. Dia se
ebal
tnya masih sangat membara, namun Leo sudah selesai begitu s
padanya. Leo menarik napas dan segera turun dari ranjang
rcakapan saat dirinya dan Tessa sedang duduk berhadapan di meja makan.
Tessa sembari mengoleskan selai cokelat pada roti
mereka habis berhubungan intim. Seperti pekan lalu, Leo membeli
t istrinya itu kembali senang. Tessa sudah memilki banyak p
Tessa terang
menjawab pert
suatu. Pasti urusan pekerjaan. Menyebal
akan menjemput Daddy Arnold?" akhirnya Tessa mengulang pe
tersentak m
Arnold. Bahkan Daddy akan tinggal sementa
pada meja. Sepasang pupilnya mena
etus Tessa seraya menarik paksa tangannya dari Leo. Dia kembali m
nar mendengar jawaban Tessa. Dia segera meraih ked
h!" pekik T
ukkan pukul
l warna silver begitu lincah memainkan tombol navigasi game pada layar ponselnya. H
sion peninggalan ayahnya itu memang terlalu besar kalau hanya ditempati olehnya dan Tessa saja. Namun
aannya, sampai-sampai ia mengabaikan keinginan mereka. Apa lagi melihat kondisi Leo sek
amu." seorang pelayan tiba-tiba datang membuat Tessa ke
enggangguku? Lihatlah, aku sudah kalah sekarang!" Tessa segera berdir
dari Tuan Leo." si pelayan menunduk ketakut
H
pagi, tapi Leo sudah pulang? Apakah dia ingin memperbaiki percintaan bu
y Ar
i. Dia melihat seorang pria tinggi berkulit putih dengan pos
tu tampak masih muda dan tampan
mbuat Tessa menelan saliva
utkan langkahnya
r senyum pada wanita cantik itu. Tessa membalas senyumnya dengan p
abarmu?" Arnold seg
pengganti Mommy di Austria, hm?" Tessa menggoda Arnold de
sudah menyerangnya dengan pertanyaan konyol
a. Aku sedang banyak pekerjaan d
ah Arnold sungguh membuatnya sangat tergo
incang. Hanya seputar obrolan kantor. Tessa hanya menyimak sembari memandangi Arn
yang meliriknya. Tessa duduk dengan bertumpang kaki, membuat kedua paha put
nnya tiba-tiba menelepon dan mengatakan jika Leo masih ada meeting dengan seo
elah mengecup pangkal kepala Tessa. Ist
ngangguk dan L
rnold menyambut Tessa saat
essa segera berjalan menuju kamar ta
buhnya tinggi dan ramping, namun tampak berisi di beberapa titik pentingnya. Arnold menelan salivany
amarmu
k Arnold untuk masuk. Senyumnya sangat manis pada A
t kamar luas tersaji untuknya. S
rahat, Dad." Tes
old dengan lancang m
man tangan Arnold begitu kuat.