segar setiap baru bangun tidur. Ia pun begitu benci dengan kondisinya yang buta, jika saja malam itu ia mendengarkan saran Bi Jum untuk jangan pergi karena takut jalan
m, dan kaos lengan buntung warna hitam. Sesuai jadwal yang tertera pada kertas yang ia dapat dari Tari, jika s
vin hanya menjawab dengan anggukan. Di luar kamar, Runa berdiri, melihat ke sekeliling rumah besar
Runa mengambil handuk dari atas kasur d
, sebelum olahraga. Bisa bantu saya arahkan
Mas, pegang pundak saya, kita jalan
gak harus jalan gitu ju
itu begitu keras dan kaku, Runa menyelipkan jemarinya diantara sela-sela jemari Kelvin. P
in, Mbak Runa..
awab Kelv
kopi yang sudah di buat oleh Bi Jum. Dengan sopan, Runa meraih tangan kanan Kelvin ke kuping cangkir. Ia
guk, ia mengoleskan selai ke atas Roti, memoton
ngar ada suara piring lain," ucap
kebiasaan sarapan yang lain, kayak bubur a
a justru mengajak Bi Jum dan Pak satpam sarapan. Rumah itu b
Kelvin ketus. Ia bahkan memun
k, serius, Mas...." ja
sarapan bersama, mereka tak biasa begitu. Tari juga tak pernah mengajaknya.
n siang baru nanti jam sepulu
seraya beranjak. Kelvin sudah menghabiskan sarapannya, ia meraih tangan Runa, mereka berjala
r-besar, ya,"
u yang memang sudah tersedia di sana. Runa hanya cengar cengir, ia lalu bersimpuh, membantu Kel
aga." Kelvin memerintah, Runa mengangguk paham. Alat treadmeal itu mulai bekerj
usus membersihkan rumah, tapi tidak menginap. Runa mengangguk, ia bertanya tentang minuma
brewoknya. Bibi aja geli lihatnya," kata Bi Jum sembari bergidik. Runa tertawa, ia
*
aian rumahan yang sederhana, ia percaya diri berjalan mengham
bau-bauan. "Kamu makan a
na. Kelvin menggeleng. "Iya sih, ini menu rakyat jelata, lida
ayar untuk tolongin saya. Kalau kamu mau makan. Sana di dapur."
ana-mana sombong, bodoh ah, yang penting gue dapat duit buat bayarin mulut-mulut tuh tetangga julid." Gerendeng Runa.
panggil
u. Cuma mau tanya, Mas mau mandi
k badan saat Kelvin
, dan itu untuk mengurus orang buta seperti saya. Apa orang seperti kalia
as," hanya itu kalimat yang keluar dari bibir
enggelengkan kepala, merasa heran dengan Kelvin yang semenjak kecela
an Tuan Kelvin ya, Runa, semenjak tragedi itu, sikapnya memang ber
Saya ke atas dulu, ya, mau siapin pakaian Mas Kelvin dulu."
n, Runa manggil pakai kata 'Mas', dan