AH terucap dari para sakdi. Runa, ia kini sudah menjadi istri seorang pengusaha kaya raya yang buta. Kelvin terus diam, bahkan hingga Tari pamit pergi keluar
lemari kamu, tolong kasih Ibu untuk belanja harian. Kakak nggak tau kapan bisa
n dan Bi Jum. Jelas kembali sepi istana megah itu. "Mbak Runa, jamnya Tuan Kelvin mandi sor
i?" Runa memperjelas hingga ke p
kirannya pergi ke hal lain. "Tuan, saya antar ke kamar, udah sore, jamnya tuan mandi kat
nggil kamu." Begitu ketus dan dingin, Runa mengangguk. Kelvin beranjak, lalu mengikuti arahan Runa untuk jalan hingga ke kamarnya di lantai dua. Bi
celana pendek, Tuan?" tanya Runa se
g tampak mahal dan bermerek hampir semua pakaian Kelvin. Dengan cepat, ia bisa
ya di luar kamar
baju kamu sudah di masukan
a sedikit, Tuan," jawab Runa. Kelvin cuek, ia masuk ke k
*
bagi Runa, ia justru merasa biasa saja. Sudah pasti, perannya hanya s
sofa saja ya, T
ya perlahan. Runa juga sudah mandi dan berganti pakaian, ia memakai celan
siapa namamu tadi?" Suara
una, Tuan," ja
n, atau panggilan lain. Selamat malam." Kelvin lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. I
a satu foto saat Tari dan Kelvin menikah. Runa bahkan tak mel
, Run, jangan macem-mace
rtamanya ia jalani dengan tidur terpisah
*
erangan suara Kelvin. Ia segera membuka selimut
lapak tangannya, Runa mencoba membangunkan suaminya. Kelvin gelis
uk di tepi ranjang, terus mengguncangkan t
!" um
i Kelvin marah atau memukuln
isu dan mengelap keringat di kening Kelvin pada
n kamu?" tanyanya denga
bil dulu di bawah, ya," tukas Runa seraya beranja
n Kelvin membuat
, Ma
nggil sa
saya bingung, nggak ada pilih
Kelvin, hal itu justru membuatnya senang, karena panggilan Mas it
utih, ia memberikan ke tangan Kelvin setelah ia meminta
bantal lagi, Kelvin tak menjawab, hanya merebahkan tubuhnya. Runa juga
dur lagi." uc
alu kembali ke sofa dengan u
." panggi
ang sudah beranjak
m kamu, udah ada lima orang, tapi nggak cocok semuanya.
e arah Kelvin yang masih menatap langit-langit kamar wal
jualin dagangan tetangga, atau kalau ada yang minta tolong saya nyetrikain baju-bajunya, saya ja
cuci pakaian?" K
tik kemudian, pria itu membuka suara. Melemparkan kalimat yang membuat Runa t
Semurah itu harga diri kamu dan... semudah itu kamu menyerah untuk hidup ta