an untuk pulang, tapi Kelvin menolak, ia meminta Runa pergi ke mal lain, yang lebih sederhana. Runa menuruti,
juga nggak terlalu kucal." Kelvin memakai masker memutu
minta aku pakai sepatu kamu, Mas?"
Pantas kamu dicemooh, tapi saya mohon kamu jangan menunduk, tetap pe
ran kaki kamu besar, aku nggak nyaman pakainya nanti. Kita di mal biasa, aku bisa la
pandangan orang-orang tentang orang berpendidikan rendah? Padahal sejujurnya, s
Mas." Runa membuka pintu mobil lalu turun, ia berlari ke posisi samping untuk membantu Kelvin. Mereka berdiri ber
arus kuliah lagi. Jalani, Run
ndeng jemari Kelvin, keduanya berjalan masuk ke dalam mall yang ramai peng
lih, Kelvin duduk santai seolah ia bukan seorang tunanetra, kaca mata hi
bak," ujar Runa kepada pramuniaga, wan
apa?" bisik Kelvin. Runa memicingkan mata sejenak, i
k, Runa mengikuti, ia kembali menggenggam jemari Kelvin yang begitu erat menggenggamnya. Runa menatap tangannya yang mungil di banding jemari tangan Kelvin. Ia tersenyum,
yaan Kelvin membuat semua buyar.
a nanti saya tidur di kamar sebelah, sementara Nyonya..." uca
*
belanjanya. Ia merasa seperti orang kaya karena bisa belanja sesuka hati, ia bahkan sudah
mu antar ke rumah anaknya Bi Jum, Bi Jum kalau mau libur lagi, boleh." Kelvin me
an siang," tanya Runa sembari mengarahkan l
buat Runa mengangguk cepat. Ia tau akan membawa Kelvin
atanya menelusuri hidung mancung Kelvin, pipi, bibir tebal kemerahan yang jelas semakin membuat penampilannya semakin seksi, membuat Runa merasa iri dengan Tari. Wanita itu begitu beruntung karena begitu di cintai Kelvin, dan wanita it
na kembali menambah kecepatan hi
era terbangun. "Aku pesan makannnya dulu ya, kamu tunggu
iring makanan yang sudah lama tak ia cicipi. Nasi goreng gila. Ma
membuka mulut lalu makan, perlahan mengunyah dan mengangguk. Enak maksud
makan," uja
satu jam, kamu harus minum vitamin juga, kan," ucap R
gila itu, lalu meneguk air mineral, sementa
a Kelvin saat menanyakan ke Run
Mas." jawab Runa santai.
n?" Kelvin menoleh, walau ia tak bis
an gorengan karena diberhentikan dari kantornya juga." Runa menjawab dengan santai sembari menikmati
?" Pertanyaan Ke
masuk Akpol jalur beasiswa, kalau nggak lolo
alau pun masuk ke sekolah polisi jalur b
ecewa Nyonya Tari, uang itu mau aku pakai untuk bener
Ia sempat berpikir jika Runa sama saja dengan wanit
gat penasaran sehingga terus bertanya. Runa menoleh, tak mungkin ia bilang
beli buat di rumah, ya, makan kue pancongnya sore hari sambil minum kopi, enak deh, cobain ya." Buru-buru Runa keluar dari mobil dan berjalan
*
anak B
alamat dari satpam. Kelvin di kamarnya, tidak akan keluar kama
? Bajunya baru, nih, tuh kan... k
besok tidur di kamar lain, yang di sebelah kanan kam
yonya Tari supaya kamu tidur di kamar saya aja, kita berdua. Masa kamar saya pakai AC, kamar kamu nggak. Mana kamar m
g seharusnya sama Mas Kelvin," jawab Runa
semenjak Tuan buta, dia jarang tersenyum, apa lagi Nyonya jarang ajak Tua
urus perusahaan gitu ya, Bi, jadi orang ka
ganya saling dukung, terus saling sayang. Semua ada plus
gaknya saya bisa lihat Tuan Kelvin tersenyum lagi. Kamu harus kuat un
lakuin ini juga demi keluarga saya supaya nggak di cemooh tetangga dan orang-orang.
rtanya dengan menunjuk
ah pas." Runa begitu serius, jelas tatapan itu terlihat, bahkan