nyaman. Anin bahkan sampai tertawa geli melihat Molly yang kembali tampil apa adanya. Cenderung cuek da
ly kendaraan, supaya bisa sendiri jika ingin kemana-mana, tapi Molly menolak karena ia tak suka jika banyak orang yang ingin berteman dengannya
nin terkekeh. Di sebelahnya sudah ada
minum kopi yang sempat ia beli di ke
e yang berperawakan blasteran Sunda
ar lo banget sump
yang antar jemput lo," ucap Kyle serius. Molly melirik
t Molly yang mendapat reaksi t
a Anin bingun
. Kemeja lengan pendek warna putih dengan dua lidah berkancing pundak di kanan kiri, dua ka
a?" tanya Mo
ermasuk mereka. Anak jurusan manajemen transportasi. Kalau yang pakai seragam kayak gitu si, yang gue tau mereka udah magang diperusahaan maskapai udara." Ky
terhenti seketika. Melki sudah berdiri di belakangnya. Mol
," sapa Mo
in dan Kyle yang diam mematung. Aura dingin langsung t
an ke saku celana bahan yang ia kenakan. Kemeja motif garis-garis horizontal berwarna abu-abu tipis yang ia masukan ke celana, juga, kancing pergelangan tangan yang
lagi!" lalu Melki berjalan menuju ke area gedu
atap kedu
Nin, Kyle," uc
gebet!" mulut Anin dibek
gkan kepala, Anin mengerjapkan matanya. Molly membuka
k lemas. Ia terduduk di kursi. Menghentak-hentakkan kaki laku mengu
tu Dementor. Mamam deh
emudian setengah berlari menuju ke arah
ancaran tujuannya menggebet Melki. Dosen berusia dua pulu
*
tok ..
an suara pelan sambil menyembu
k mengetik sesuatu di laptopnya. Molly langsu
k! Berdiri!" ucap Melki ket
Melki bergeming, acuh dan
u muncul selembar kertas. Melki mem
yang mencoba tersenyum. Sekedar memberikan ke
Saya nggak suka!" ketus
ibadah lho, Pak, saya sene
ap Melki dengan jemari saling mengg
masih berusaha santai. Akan susah
na ke dosen laki-laki biar dilancarkan skripsinya. Modus. Tapi saya
usaha tenang menghadapi ke lemesan mulut pria d
berbicara dengan kedua mata membaca isi kertas yang diberikan Melki. "Skripsi sa
mbimbing kamu siapa. Yang nanti dampingin ka
... " ucap Moll
agi!" ucap Melki sambil kem
arah Molly. Molly beranjak. Ia membuka pintu ruangan Melki.
i," pangg
elki tanpa me
au Pak? Saya siap kok," lanjut Molly
cantik dari kamu. Maaf. Cari target kamu
pintu yang sudah ia buk
Pak Melki? Mana coba tunangannya, saya mau tahu. Kenal de
ru karena kesal. Bisa-
t jahanam!" Molly kesal. Ia berjalan tanpa melih
lalu bergeser ke sisi kiri hen
an melihat sosok tersebut, mencoba mengingat siapa pemilik suara itu. Seorang pr
tersenyum dengan kedua tangan yang masuk ke
h berniat melakukan hal tersebut untuk di