sekaligus tunangan Melki, katanya. Ia mau tak mau mengajak Anin untuk mencari tahu. Dengan c
ponsel yang sudah menem
u nyokap bikin banner bua
ang Bu Mella, dosen teknik
permintaan lo. Lo aja deh,
uma temenin ke gedung teknik
gak bakal diizi
engetuk-ngetuk keningnya denga
rian, nih?" lan
orry ya
lancar, ya. Soalnya kata Kama
i laporan ke gue," suara taw
. Telepon disudahi, lalu Molly meletakan ponselnya cukup berjarak dari posisin
nya berbunyi lagi. Panggilan vidio call masuk dari
apa Kama yang sedang tampak sa
an buku materi dan st
a terkekeh. "Udah
materi dengan serius. Kama menata
cap Molly sambil melirik ke layar ponselnya yang
t," Sontak Molly melirik
ih jam tujuh juga. Moll
..
natap Kama lagi lalu mengangguk. "Ngapa
urusan sama K
enal K
nya te
O
, Kama sibuk memperhatikan wanita itu dari layar po
lu sayang sama l
mudian ia tersenyum sa
deg-degan." Kama memegang dada kiriny
u putus dengan saya?" le
...," bujuk Kama yang tak pernah goy
mpul di dalam dada dan tak pernah terkuak," ucap
ucap Molly. Ia
olly menggangguk. "Kenapa sekarang bisa
an dendam ke elo kali, ya?" jawab Molly sa
Besok gue bawai
arapan, lo aja yang gue bawain sarapan, ya?" Mo
asa depan masa ditolak." uja
jadinya." celoteh Molly semba
udah mual-mual, Mol," tawa
s, puas-puasin a
n, sama gue ya, Mol?" Kama tersenyum p
tup wajahnya dengan kedua tangan, ia malu.
ihat muka lo kalo kay
ggak usa
ngan ngambek, gue jemput pokoknya, gue nggak
m, jijay tah
sayang, kan
Molly kemudian
mpi indah, deh, gue malam ini." Keduanya akhirny
*
buk membuat disain rumah sesuai yang Molly inginkan. Raut wajahnya tampak serius sejak be
utnya sudah ia isi dengan mie ramen instan yang ia simpan, bahkan, jika dihitung-hitung masih bisa ia makan kalau peru
mpian gadis itu. Dengan kelincahan tangannya ia menggambar dan memberikan war
melirik lalu menjawab te
ngajar ja
ilan pagi
mu ambil ke ruanganku atau
ja. Kenapa b
s besok, kamu kenapa belum t
rpa
mau, pikirin perut kamu dong, kasihan
epet cu
arang kenapa
isain rumah a
diambil bekal makan si
ya
e,
natap layar ponsel dan
kamar l
huruf-huruf yang berjajar rapi di layar laptopnya sebelum ia mencetak
lai bimbingan, kenapa sekarang? Wah, gue harus ngomong s
Molly tertutup, ia terlalu mengantuk. Kemudian terdengar suara pe
tujuh saya tunggu di r
u. Ia malas untuk membalas sekedar bilang "ok", "iya",
dalam kamar
u tangan terangkat sebagai bantalan,
an memeluk guling, tak lama ia terlelap dikeheningan malam, seorang diri, di rumah yang penera
*
tanya masih berat untuk terbuka lebar, namun, ia
Kama. "Mol, bawa tiga, ya, satu kasih ke Melki," ujar
i dia pas tau-tau gue kasih ini."
dong ...." ucapan K
gue dan Kama?" Molly mena
edikit," celetuk Molly yang justru mendapat j
au jemput Banyu di bandara, kalau mau bayar tunai,
a pintu terbuka. Sosok Kama da
satpam suruh gue
masih berdiri di posisinya. Kama mengangguk menjawab tawaran K
mengusak kepala
Kama mengusap
Kama, ih!" keluh Moll
anya, terlihat Kama yang berbeda saat mengenakan seragam kerjanya. Terlihat dewasa dan lelaki s
u ke kampus Molly, sesampainya di sana, Molly memasukan
ya, Kam, Kak Kimm
er, nanti gue kabarin kalau jam istirahat. Selama
juga nggak pa-p
kabarin, gue kan
ly memutar malas bola mata
" pangg
pa
"Kalau udah siap bilang ya, gue tetap tungguin, kok,
uh perasaan ke gue, takut malah sakit hati nantinya. G
a terima perasaan gue, gue akan coba untuk kasih kesempatan perempuan lai
an apapun ke Kama. "Hati-hati Kam," Molly menc
*
tandanya Melki belum datang. Beberapa menit kemudian Melki datang dengan pakaian rapi
Ia duduk tegap dan mengusap wajahnya. Rambutnya
ke dalam ruangan. Beberapa kali ia tam
nget ya Pak, Kak-Kim-my. Kakak saya. Bukan-dari-saya!"
akan komputernya. Molly tak berani d
jam berapa kamu?" tanya
Kenapa!" jawab
siang dari tunangan-saya!" kini Melki
sa suruh
Saya mau
ngga
a ma
gak suka
draft ini."
esional!" M
i. Saya minta
n skripsi, saya lempar muka Bap
sopan?" pel
serupa. Melki beranjak dari kursinya dan
draft ini. Sekarang
ak m
baik-baik sama saya!" Melki kesal sa
lebih tinggi sedikit dari tinggi tubuhnya. Melki menatap lekat ke dalam netra mata Molly
Melki pelan dan lembut sambil menatap Molly yang masih menatap galak ke Melki. "Kamu kalau ngantuk tidur dulu aja
ju ke kantin yang masih sepi dengan perasaan kesal bukan main. Tapi rasa kantuk itu menyebal
*
ngarah ke fakultas teknik. Beberapa mahasiswa jurusan teknik mesin bersorak menggoda saat Molly berjalan diantara mereka. Molly cu
apa orang yang terus menggoda. Molly cuek. Ia akhirn
temu Bu Mella, saya suruh
nita tersebut. Molly berjalan pelan hingga sampai di pintu bertuliskan nama Me
i dalam. Molly mendorong
ya diminta Pak Melki ambil be
, ya, kasih tahu harus di makan sam
antik dan dewasa. Sama dengan foto yang
Bu Mella, saya
pa
sa basi. Langsung hajar.Mella menatap Molly lalu tersenyum. Kemu
mam Molly sambil berjalan ke
angan
cap Mella di
wab Melk
swi kamu, aku lupa t
" jawab
a tanya, aku tun
jawa
senyu
ag
apa ini? Jel
da apa-a
in. Macem-ma
ti aku ceritain. Kamu
lanja isi kulkas di ruma
ke
aneh-ane
ella, e