siapa pun yang melihatnya. Kedua orang yang bertukar jiwa itu menatap kaget seorang pria yang
a?" tanya pria itu karena tak segera mendapat
tegak. Ia bingung bukan kepalang dengan apa yang akan ia lakukan. Ia sama
kamu pikirkan," jawab Zinnia dengan
ek itu. Hey kamu! Siapa namamu? Dan apa hubungan
. Namun ia tetap mencoba tenang. Jika ia menceritakan tentang jiwanya yang tertu
cuma kebetulan papasan saja dengan
Rey melirik t
papasan tap
ntah Zinnia dengan suara berat, dingin, dan tegas. Ia sudah cukup pusing dengan kejadian sebelum
i kita ada rapat," balas pria itu sembari berjalan menaiki
puji pria bernama Rey itu denga
anya agar kita bisa kembali?" tanya Zi
pat dan sekarang malah terjebak di tubuh jelekmu ini. Kau lihat?
i menghina tubuhku si
r jiwa dengan pria gak jelas dan menyebalkan,
ngkit dari duduknya. Zinnia asli ikut berdiri. Kini ia sadar betapa pendeknya ia jika be
eperti ini!" ucap Rey sembari meletakkan jari telu
kepalaku terbentur benda keras." Rey m
Kepalamu itu yang keras seperti batu," geru
tadi lututmu yang mengenai kepalaku."
ahatnya," su
eri isyarat. Ia mencoba berpikir. Siapa tahu ide
ita masing-masing?" tanya Zinnia kembali menatap wajahnya sendiri. Re
ngk
a tahu berhasil," ucap Zi
a tetap mengikuti saran dari gadis yang be
a kita langsung benturin ke
gak ya?" tanya Zinnia lagi semb
ada waktu!" seru Rey
m bahunya sendiri dengan tangan kekar mi
ucap Zinnia lalu me
akitan. Mereka pun membuka ke
gini?" Zinnia
a rapat. Ini semua gara-gara kamu yan
tiba muncul," balas Zinnia tak mau kalah. Rey kem
ti tangga. Ia lalu memberi isyarat pa
ey. Zinnia hanya mengangguk mengiyakan. "Terus k
atau ketiga terakhir," jawab Zinnia
reka ulang kejadi
ey yang berada di tubuhnya melompat seperti apa yang gadis itu lakukan sebelumnya. Dan tabrakan pun kembali terjadi. Mereka jatuh dengan posisi y
ih Zinnia dan
kalau gak berhasil," gumam Zin
yang baru tersadar menatap pria di hadapannya. Kini ia bisa menatap wajah Rey den
uan mendarat," ucap pria itu sembari menyingki
i masih memegangi kepalanya. Sedi
sampai diketahui orang lain y
yang percaya jika diberi
a pergi!" perintah
ri mengambil tasnya. Ia pun berjalan cepat meninggalkan p
dis yang baru saja menabraknya benar-benar kurang ajar. Gadis itu bahkan tak
gak tahu siapa