, laki-laki itu tampak kaget. Seo
n ramah yang terukir di wajah tampan Rey. Gadis itu tak segera mendapatkan jawaban dar
inum teh, Kak,"
engangguk-angg
ui namanya itu. Ingin rasanya Zinnia menanyakan nama sang a
asih tersenyum. Ia lalu megambil sebuah cangkir berukuran se
apnya. Karena canggung, adik Rey pun memainkan ponselnya sendiri. Zinnia yang
ki itu pun menatap sang kakak
boleh pinjem hapenya b
sudah punya hape sendiri?" ta
Nanti kakak balikin," pinta Zinnia dengan wajah memela
Sang adik seperti meminta kepastian.
adik Rey dan berjalan cepat kembali ke kamarn
deh hari ini? Apa lagi ada masalah ya di kanto
nomor ponselnya sendiri. Dengan segera ia
ontrakan itu. Kasur busanya langsung berada di atas lantai tanpa dipan. Meja kayu kecil juga berada di samping kasur itu. Sebuah
tembok kamar. Ia dapati wajah gadis yang pernah ditemuinya dua hari yang lalu. Gadis kecil yang bertukar jiwa dengannya. Gadis itu mengenakan kao
dirinya. Tak lama kemudian ponsel milik Zinnia berbunyi. Rey langsung mengambil ponse
Rey dengan
kita bisa bertukar lagi?" tanya suara yan
ya seperti itu," jawab Rey masih
i kontrakan, kan?" tany
H
at yang aneh-aneh juga! Dan ... dan ...." Z
n a
angan mandi atau ke kamar kecil!"
get? Jangan-jangan ka
sergah Zinnia mem
air aku ngompol begitu di kas
enapa harus bertukar lagi sih?
TO
hapenya?" tanya adi
kesiap. Takut jika adik Rey
-macam!" perintah Zinn
rse
!" ancam Zinnia yang hanya dibalas s
a siapa? Dia tadi curi
and
ancam Zinnia lagi lalu segera menutup panggilan itu. Gadis itu me
nya. Makasih ya," ucap
?" tanya Chandra sembari m
emangnya kenapa?"
Ndra aja. Kenapa sekarang ada embel-embel 'dek
garannya aneh ya? Ya udah deh gak jadi," balas Zinnia sembari meringis. Sebenarnya ia meras
s segera mandi dan ganti baju. Papah sama Mamah ma
n bodohnya Zinnia bertanya. Chandra
di. Dah," ucap Zinnia cepat-cepat
keceplosan tanya?' ru
sadar akan sesuatu yang penting. "Kanapa aku gak
dan melihat nomor baru yang baru saja dihubungi sang kakak. Lalu timbul
rada di kamarnya sendiri. Pria itu masih gamang. Merasa tak nyaman jiwanya berada di dalam tubuh seorang gadis yang baru ditemuinya. Tak mu
datang. Jiwa laki-lakinya mulai penasaran. Rey tahu bahwa ia tak boleh seperti itu. Hak Zinnia lah unt
a cukup tinggi. Pria itu menahan segala rasa tak nyaman itu serta membuang pikiran-pikiran kotornya. Bagaimana pu
elur ayam, satu dus susu bubuk rasa cokelat, roti tawar yang tinggal setengah bungkus, kubis, tomat
kembali nomor sang adik. Ia ingat bahwa ponselnya selalu
adiklah yang mengangkat panggilanny
ihat foto itu. Wallpaper ponsel itu tampak ceria, sedangkan ponselnya sendiri terpasang gambar dan tema berwarna gelap. Rey lalu memanggil nomor
nyak memang peralatan memasak di kontrakan Zinnia, berbeda dengan rumahnya. Baru hendak menyantap makan paginya, Rey tampak mendelik melihat sesuatu berjalan cepat di lantai.
kecoa?" tanya Rey ma
saja. Zinnia yang sudah secara terpaksa selesai mandi, duduk kagum melihat masakan di hadapannya. Gadis itu kini sudah berpakaian rapi dengan kemeja berwarna hi
tengah menunggu kedatangan kedua orangtua Rey. Zinnia tampak begitu gugup. Ia benar-benar tak tahu bagaimana kedua orangtua Rey. Apakah
a pada kedua orangtuanya. Ayah dan ibu
senyuman. Lalu secara tak sadar ia mencium punggung tangan ibu dan ayah Rey sebagai ben
eran dengan tingkah aneh anak sulung mereka merasa sedikit senang. Tampaknya mereka senang dengan kehangatan Rey di hari i