a kembali dibuat heran. Gadis itu kembali bertukar jiwa dengan pria asing bernama Rey yang ia t
gumam Zinnia frustasi sembari mengu
mbali melakukan hal yang sama saat pertama kali ia berada di tem
ya. Ia merasa Rey sudah tahu ap
datang. Panggilan itu dari nomor ponselnya send
al
, cewek bar-bar?" tanya Rey de
lu bangun pagi ya. Nggak kaya
kantor. Beruntung kamu karena hari ini tida
an sesuatu yang membuatnya penasaran. "Oh iya, Rey. Ngomong-ngomon
hal ia sudah menyebut kata rapat tadi. Apakah Zinnia tak menyadari posisinya? Gadis itu p
tidaknya aku ingin ketemu kam
a begitu. Nanti atau besok kita
a. Kamu harus segera siap-siap, Rey! Aku g
memerintahk
, Rey. Aku nggak mau dipec
kamu, bukan aku," balas Rey dengan ente
kamu, Rey!"
ua darimu. Jadi kamu harus memangg
pinta Zinnia lagi dengan tekanan di setiap kata-katanya. Rey yang mendengar kalimat itu hendak terkekeh dibuatnya. Namun
tukmu," ucap laki-laki itu de
bertanya denga
ponselku kemari! Dan mintalah Pak Likin u
kar
k. Ke
belin ban
h nggak apa-apa," ujar Rey san
ang juga. Bawa hapemu doang,
ngar puas. Pria itu lal
et kamu Rey kutu ku
enakan piyama melainkan memakai kaos hitam berlengan pendek dan celana panjang berwarna abu. Jadi ia tak perlu g
nya Chandra saat kakaknya
Pak Likin di mana?" tanya Zi
handra masih menatap sang kakak. Sepert
keberadaan Pak Likin ke luar rumah mewah itu. Benar s
l sang supir saat ia sudah b
embari menatap majikannya yang hanya m
suatu tempat?" tanya Zinnia di
kan terima kasih, Zinnia langsung masuk dan duduk di bangku penumpang. Ia tak sadar jika pe
n. Zinnia pun memberitahukan alama
k, P
ia. Akhirnya ia bisa kembali ke tempatnya. Jiwa Rey yang berada di dalam tubuh Zinnia membukakan pintu kontrakan itu setelah mendengar suara mobil miliknya. Zinnia as
larang Zinnia. Rey hanya mendongak menatapnya dengan malas.
sore! Dan bilangin juga agar tidak memberitahukan hal ini pada
Zinnia sembari men
ang tidak akan membocorkan rahasia. Aku
u berjalan kembali de
Likin buat jemput saya. Emmm. Dan untuk keberadaan serta apa yang saya lakukan, saya m
puluh tahunan itu sedikit ragu. Ia mer