ek di bawah telinga menari-nari mengikuti langkah kakinya. Hatinya sedang senang di siang yang cerah itu. Ia
ah, cerdas, dan penuh semangat. Zinnia merupakan gadis yang penuh dengan semangat. Ia juga memiliki rasa kasih sayang seperti namanya. Wajahnya bisa dibilang cantik dengan bentuk bulat, kecil, serta pipi sedikit chubby. Bulu matanya lentik dengan alis ya
ari-lari kecil melewati tangga dari lantai tiga. Saking senangnya, ketika ia berlari melewati tangga, ia tak memperhatikan ada orang yang munc
R
Kesalahannyalah karena ia melompat pada tangga terakhir di lantai dua. Kepalanya terasa pening. Kadua o
rat tepat berada di atas tubuh pria tinggi yang ditabraknya. Namun, gadis itu menatap bin
pria menatap gadis yang masih m
is itu pun mundur dan duduk di sampingnya. Ma
a meraba wajahnya sendiri. Lalu menatap gadis
u lagi bertambah panik. Ia melihat pakaian yang dik
ihat tenang. Namun, dalam hati ia merasa sangat bingu
atap tak percaya pada ucapan gadis
r gadis itu sembari melihat kedua tangannya sendiri.
nabraknya. Ia lalu ikut meraba wajahnya. Terus turun meraba
tangannya sendiri. Ia malu meski tangannya sendiri yang menyentuhnya. Namun, yang bera
ar jiwa dan tubuh kita?" tanya gadis itu sembari men
pegang-pegang segala!" larang si pria den
bertukar jiwa seperti ini," cecar si pria yang terjebak di tu
ap sembari sedikit memu
masing-masing? Apakah mereka akan bertukar jiwa selamanya? Zinnia tak mau terjebak di dalam tub
mam pria itu sembari menggerakkan tangan kecilnya lagi. Panda
a yang berada di dalam tubuhnya. Ia tak akan memaafk
lagi. Kali ini ia menahan tubuh miliknya dengan car
tegas Zinnia lagi dengan kesal. Kali ini pelukannya lebih erat. Dengan tu
uga yang tertarik dengan perempuan kecil seper
nghinaku?" tanya Zi
aku beneran akan melakukannya!" seru pr
Zinnia masih menahan pria di tubuhya
suara tiba-tiba menghentikan pe