r di depanku. Kulihat Stefan masih belum tidur. Dia sedang duduk di kursi. Sebua
n yang begitu dalam untuk Stefan. Sementara aku, aku bahkan sudah lupa seperti apa wa
Ia justru beranjak keluar dari kamar. Aku hendak beringsu
suara ketukan di pintu. Rupanya
g hendak menjawab apa, bahkan pintu kamar tidak b
r lebih dulu dari orang yang dijaganya?" ucap Ste
u padaku, bagaimana
ita sesuatu dan tidak nyaman kalau tahu bahwa aku mendengar semua kata-katanya. Kulihat kembali
ntu saja itu bukan wajahmu, tapi sikapmu denga
mudian tampak
menyebabkan ia menderita karena terpapar dan akhirnya meninggal. Aku
dia menatapku saat kami bertemu adalah karena aku mirip
oh dia bukan siapa-siapa aku
t itu. Akan tetapi, aku tidak bisa melakukannya. Itu sama se
g yang berada di sampingnya. Tawa pahit ya
uarkan dari lemari steril oleh Vita. Mereka telah menyebabkan semua ini terjadi dan aku tidak berdaya untuk menghent
suruhan. Datang untuk melakukan tugas. Sama seperti yang selama ini. Stefan sangat
man kaleng. Perasaan yang tidak pernah ada sebelumnya muncul dalam benakku. Jika Stefan tampak begitu
*
emejamkan mata. Setelah membersihkan diri, aku bergegas menuju dapur untuk menyedu
n. Ada bekas lingkaran hitam di matanya
ali lagi, aku hanya mengangguk. Setelah kata-kata dia semala
dungi dia juga mati di tanga
at kebencian di
u tidak banyak bicar
g ucapannya. Aku tidak ingin dia tahu aku mendengar se
u. Ingin bertemu sebent
Aku bangki
p," ucapku sambil bergegas. Stefan bergegas ikut
Ada apa lag
p kau tidak bersikap terlalu formal padaku. Jangan perla
an aku tidak memiliki waktu untuk menjalin pertemanan dengan klien yang menjadi tanggung jaw
upanmu itu pas
rgegas berlalu tanpa me
*
man. Kami sedang berada di taman. Tidak lama seorang pria b
o? Akhirnya kau bisa move o
n asal bicara.
ngkin merasa bingung harus menjelaskan siapa aku
asisten pribadinya
erdecak kagum dan mengama
mu? Dia ini cantik loh, Bro. Pasti banya
dengan perkataan temannya itu. Mungkin takut aku mera
mengganggunya. Apa kamu me
ng-orang jahat itu mungkin akan mengincar kamu j
untuk mencari tahu siapa yang bermaksud men
tu kembali menatapku
apa. Dia ta
wasi. Ternyata tidak meleset saat aku melihat seseorang bersembunyi di balik semak dan meng
luru pistol tersebut hanya menggores dan melukai lenganku. Orang-orang di sana menjerit ketakutan
ang yang hendak membunuh kami. Segera ak
g berbaju hitam tersebut. Rupanya ia menghilang di tengah keramaian. Ak
tkanku. Hampir saja ak
ap bingung. Mengapa dia terlihat begitu marah? Apa ka
angsung pergi padahal kau sedang terluka!