a, lebih tepat disekap olehnya. Aku mulai tah
ang-orang yang mempunyai kecen
itu, yang ternyata
ang dimilikinya dan tutur kata halus, setiap mangsa menjadi lengah tan
p, terjerat oleh daya pikatnya. Juga iming-iming uang pada pria gemuk ma
tak akan bisa melepaskan diri. Mungkin ... mungkin s
i ia akan melihat ke dalam mata ini, dan menemukan ketakutan yang mulai tumbuh. Lalu, ia tidak akan
ing tempat tidurku, aku tidak tahu hari a
, yang menjadi patokan bahwa satu hari telah terlewat
kaian, pria itu menatap langit-langit plafon. Tubuh tegapnya memblokir jalan keluar. Aku meraih s
direncanakan
enambah ketampanan pria itu. Rambut hitamnya tergerai hampir menyentuh al
ahan, beralih menatap ke lantai dengan pandangan kosong. L
ajak seorang teman datang, kit
dnya. Dia akan beraksi lagi. A
yang sudah mulai sembuh? Bukan! Yang sudah benar
kaus baru panjang yang menam
tang," ucapnya. Menarik tubuhku ke ran
l di lantai atas terde
beberapa perlengkapan. Tentu saja kalau kujabark
eberang tempat tidurku, kemudian dengan santai menaiki
karena Axel meninggalkan pintu ruang bawah tanah terbu
ya menggema hingga di tempatku berada, tanpa t
runi tangga ke ruang bawah tanah, kemudia
itu masuk, si wani
rhenti tertawa saat melihatku terikat di ra
berwarna cokelat gelap dengan pakaian sangat minim, yakni
menatapku tidak senang, api cemburu membak
ra biru mewarnai kelopak matany
edipkan mata. Pria itu menutup pint
ir, dia hanya pelengkap saja, Kaulah yang paling
t noda kehitaman pada lantai. Ia melepas sepasang heels berwarna hitam mengilap dengan pantulan kerlipan berlian di depan
uh! Aktingnya bahkan membuat mulutku menganga lebar. Jemari Axel
ji Axel, membuat wanita
berhenti di bibir merah Axel. Pandangannya tak bisa beralih. Jemari si wanita me
terdengar merdu, senyum si wanit
n menikmatimu te
ubuh pemuda itu dengan tubuh sintalnya. Lalu bibir
an naik ke bibir Axel. Menanamkan k
k, tetapi membiarkan wanita
emeluk pinggang si wanita sambil sebe
mana aku bisa sabar, wakt
xel dan mencoba untuk membuka kancing baju pria
ingung. Penolakan Axel
" tanyan
k ke telinga wanita itu, sengaja menghela napas perlahan seolah
nita itu ter
p ya." Axel mencolek
emudian menuruti perintah Ax
ng gaya seksi. Tangannya bergerak unt
rap Axel akan tergoda
membuka mata dan melihat Axel yan
, Lihat! Malaikat maut se
ah melepaskan baju atasannya dan membuangnya ke lantai. Ia menyi
ya, menggigit bibir bawah
a sinis sambil menghunjamkan pem