depan cermin besar. Ia bingung harus berkata apa. Ia mel
memarnya di daerah yang mustahil? Apa karena Renata memiliki alergi? Tapi, Renata tidak m
l lagi. Rumah semewah ini air nya kotor? Bicara ap
layan. Ia pun bergegas mandi dan memakai pakaiannya. Ya ... pa
i yang bahkan tak mencintainya. Ho ... kalian salah besar. Tentu saja tidak. Untuk apa
jins hitam, kaos hitam, celana jins biru. Ya sep
dapat beberapa pelayan yang tengah memasak, ada sekitar 3 sampai 4 pelayan di tempa
at dan bersiap untuk
it senyum, mereka semua masih sibuk berkutat pada pekerjaannya. Sungguh luar biasa,
ari meja makan yang panjang itu. kira-kira ada sepuluh
k ke atas melihat wajah pelayan yang menunduk itu. Bukannya menjawab pertanyaan
u pun mendekat. Lalu Renata dengan polosnya men
u melotot sesaat sebelum akhirnya tersenyum. Renata me
nya ia bertanya pada dirinya sendiri. Pelayan itu terkejut. Benar-
ng tapi benarkah Nyonya tidak tahu apa itu di
u, kalau memang ia tidak tahu. Kalau Renata tahu ia pasti tidak akan bertanya. Kenapa pe
saja dengan pelayan lainnya," ujar Renata. Dan hendak
uk meminta maaf. "Akan saya jelaskan," ucapnya aga
a?" Pelayan itu nampak kebingungan karena sulit menje
sudah aku mau tanya yang lain saja dan kalau memang berba
benarnya itu di sebut kiss mark, Nyonya. Kiss mark adalah sebuah tanda m
" desak Rena
langsung berwajah semerah tomat karena malu haru
di bibir?" tanyanya lagi. "Kenapa me
sangat polos atau malah terkesan bodoh.
elangan tangannya dan mulai menghisapnya lama dan muncul
endiri. Lagi pula bagaimana bisa aku menghisap lehe
. Tak kuasa menahannya kala mendengar penjelasan sang
onya yang melakukanya. T
k kaget , ia sampai bermaksudku suamiku, se
ribuan tangan. Ia tak sanggup menahannya, hancur suda
bodoh. Ia memilih pergi ke toilet sambil terus m
uga ikut bengong. Pelayan yang lain memang tidak tahu mengenai pertanyaan Ny
*
onton acara televisi yang di isi oleh para komedia
sebuah rumah bisa santai menonton tv ta
i hanya
engannya, wajah lelah nampak terlihat sekali. Tapi detik berikutnya wajah itu mulai menengang dan
u malu! Umpatnya dalam hati. Ia pun menyeret kakinya melangkah menuju tuang Tv di mana sang istri masih saja tertawa melihat adegan lucu dalam sebuah tayangan. Tanpa kat
AKK
ras, hingga membekas pada pi
ru saja di tampar oleh suaminya sendiri. Tepat
sadar tangannya mengusap pipinya. Pedih rasanya, tapi Renata ta
ukan dirinya sama seperti Tante-nya
Siapakah ia sebenarnya. Hanya gadis bodoh yang sekarang menum
ebut. Dan seenaknya Renata yang jadi jaminannya kare
ngkin juga Tante berfikir Renata akan di jual dan di jadikan pelacur
di Renata m
ngan kasar. Dan menyeretnya ke dalam kamar lalu
upa celana panjang sekaligus celana dalam. Frans dengan
entuh tubuh sang suami. Rasa penasaran itu menjalar begitu saja, mematikan otak bodoh bodohnya untuk
ak menggoda sama sekali di mata Frans. Tapi persetan de
ta menatap Frans ingin menyentuhnya tapi langsung di tepis oleh Frans. Ren
ahan sakit akibat perbuatannya itu. Sungguh rasa sakit itu membuat Re
sang suami ia hanya diam, tak menikmati tak juga melawan atau berontak. Renata ha
it kuat bibir bawahnya agar tak berteriak, tak meronta dan tak bertindak apa pun. Renata di jual maka ia harus terima itu semua sebagai balasan uan
esai pun Renata tak berge
r. Apakah gad
sangat dalam. Frans ingin menyiksa gadis ini.
n! Um