telah datang. Kenan Rexton, kepala mafia senjata yang membantu
ng untuk melakukan transaksi. Ini memang bukan kali pertama
xton," ucap Aldric sambi
" Kenan menyambut tangan
datang langsung menemuiku u
ngai Kenan membuat Aldric mendengkus. Sem
ri instruksi pada anak buahnya untuk membuka
ucap Aldric dan Kena
ipastikan kau akan mati dalam hitungan sepuluh detik karena racun yang terdapat di ujung peluru dan sama seperti
us kepala targetnya. Mungkin orang lain akan bergidik ngeri, tapi tidak dengannya. Aldric
an sebuah koper dan membukanya. Kenan menganggu
an para wanita di Club, A
ini." Aldric tersenyum sambil melirik
targetmu kalau begitu." Kedipan mata menjiji
asti sudah berada di hotel tempat Cregwal menginap sekarang. Mala
t mendengar seseorang yang memanggilnya. Dia berbalik dan m
Bed
a a
gi, Ric?" tan
pannya dengan tajam, "Berhent
takut. "Aku hanya ingin mentraktirmu minum. Apa kau
lku." Aldric masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya kencang. Memberi tanda ji
ajukan mobilnya, dia membuka jendela dan m
ic membuat Lukas kembali bergidik ng
i
a wajah Aldric yang dipukulnya. Lukas memang sengaja membujuk Aldric untuk mempermudah hutangnya.
*
mpat Cregwal bermalam hari ini. Mendengar jika targetnya tidak sembarangan membuat Aldric tersenyum senang. Dia rindu mencongkel mata targetnya
i hari." Keyond berbicara dengan mata yang menyipit, "Lalu, kita kepung dan habis
h masuk ke kamar 1005. Malam ini mereka akan bersiap
selagi bercinta. Aldric berdecak melihat betapa konyolnya targetnya kali ini. Buka
ekaman malam ini dengan rekaman malam sebelumnya yang terlihat tenang. Tidak, dia tidak mematikan CCTV, hal itu a
kesukaannya. Pisau yang selalu menemaninya dari awal membunuh hingga sekarang
Aldric suka. Dia suka keheningan, karena dengan keheningan dia bisa berpikir
di pembunuh bayaran tapi dia juga menikmati semua apa yang dia lakukan. Meni
ata. Namun dia kembali membuka matanya begitu
Aldric dan te
penakut. Aldric yakin jika diminta membunuh semut pu
dari kasur dan mengintip apa yang terjadi di luar kamar. Benar saja, instingnya tidak pernah salah
erta pisau lipat yang baru saja dia asah. Dimasukkannya senjata itu ke dalam jaket kulit yang dia pak
ipat di dada dan menatap para pengawal Cregwal yang menatapnya terkeju
" tanya Al
ala
membuat wajah pria itu terpental ke belakang dengan darah yang keluar dari hidungnya. Tidak puas, Aldric kembali membuka sedikit pintu membuat tangan pria itu masuk untuk me
ntu lebar membiarkan empat pengawal itu melawannya. Senyuman manis tersu
menggunakan tangan kosong. Dia menyayangkan kehebatan senjatany
merasakan tarikan pada jaketnya. Dengan cepat dia melepaskan jaketnya dengan gerakan memutar dan menendang pria di belakangnya. Pria itu langsung terjatuh berlutut dan Aldric segera menghantamkan l
berbalik, meraih tangan pria yang akan kembali menancapkan pisaunya dan memutarnya dengan cepat hingga pisau itu berbalik menancap bahunya. Aldric mendorong pria itu hingga terjatuh
aja menghantam tubuh pengawal itu dan pistol berhasil terlepas. Sadar masih ada satu orang di belakangnya, Aldric meraih patahan kayu dari kursi dan berbalik.
tu masih duduk ketakutan dengan luka di kepalanya karena hantaman kursi rias. Aldric berjal
r hingga membentur lemari, di samping mayat temannya yan
a dan melemparnya dengan cepat ke arah Aldric. Terkejut, Aldric mener
ata pria itu. Suara rintihab terdengar keras dan Aldric kembali meraih potongan kayu dan memasukkannya ke dalam mulut pria i
u mengerikan dengan darah dan mayat yang mati dengan mengenaska
tampilan punggungnya dari cermin dan mendengkus. Lukanya tidak begitu besar tapi Aldric benci jika harus meninggalkan bekas. Aldric
r sama sekali. Malas mengetuk pintu, Aldric dengan keras menendang pintu itu
ond. Matanya hanya fokus pada wanita yang su
mayat, Keyond?" tanya
h darah dan kembali bergumam, "Dia mencoba membunuhku dengan pisau kecil itu,
tap wanita yang mati di tangan
a ini." Keyond mengelap tangannya dan menatap tamp
rima kasih karena sudah membiarkanku menghabisi
rik sebentar ke arah kamar Aldric. Banyak d
nepuk bahu Aldric, "Ta
"Secara halus atau...?" Aldric menggantungkan u
u kamar Cregwal hingga engsel terlepas. Membuat tiga orang
at kedua tangannya di dada, "Ber
egwal mulai menutupi d
yang ekstrim. Aldric mengumpat dan menatap dua wanita yang sudah berdiri di ujung ruangan, me
tidak mengubah keadaan apapun. Darah kering itu masih terlihat jel
emuaskanmu. Benar bukan?" Aldric tersenyum manis dan mul
. Namun dengan gerakan cepat Aldric berhasil meraih
yang akan menghabisi Cregwal dan Aldric ingin
angan lakuka
ngkuk membelakanginya. "Aku tidak akan menyentuhmu. Sayang sekali kau tidak m
"Katakan, kau ingin aku meng
erdengar. Mungkin Keyond sudah melakukan aksinya, tapi Aldric tidak peduli. Dia harus membe
a lainnya yang duduk meringkuk sambil menangis, "Kau!" ucap Aldric
i mereka dengan baik. Meskipun harus direcoki dengan anak buah Lincoln, tapi itu bukan
dak untuk kali ini. Begitu akan memulai, dia langsung teringat dengan
ca mata
*
k berdering. Ujung matanya melirik ke arah ponsel guna melihat siapa yang m
y berdecak. Dengan cepat tangan kecil
amun seseorang di seberang sana malah terkekeh. Tidak takut de
yang. Aku benar-ben
sal. Wajahnya yang cemberut dapat membuat
uang saja, kau m
li tertawa, "Aku harus meminta s
kanku!" sahut Betty dan memutu
enapa pria itu selalu meminta uang dan menyusahkannya. Betty pikir setelah ikut ke London,
tang malam ini. Dia bisa berbuat nekat jika Betty selalu menghindar seperti ini. Tangan kecil itu kembali membenarkan letak kaca matanya dan mulai be
anya Rubby dan masuk begitu
mengunci pintu dan menyusul Rubby yang sud
agi?" tanya Rubby tidak
Kau tidak bekerja?" tanya B
angkat." Dia berjalan mendekat dan meraih bahu Bet
a Betty tid
ik lengan Betty untuk duduk di sofa. Lengkap dengan se
in Betty. Ternyata tidak, Rubby seda
*
T