musim dingin kali ini. Seorang gadis berjalan terburu-buru sambil sesekali melirik jam tangan yang me
namun ia terkejut karena pada saat bersamaan seorang pemuda
ng masuk duluan. Keluar
ng masuk ke dalam taksi ini. Kau yang
ian ingin pergi ke mana?
hingga sopir itu tersentak kaget da
emuda itu. "Jalan pak!" Irish menutup pintu taksi. Dia
n di atas aspal. Sementara taksi yang di
❣
erapa pelayan hanya memperhatikan tanpa berani menyapanya. Ben, begitulah panggilan akrabnya, masuk ke dalam kamar, dan
rutu Ben. "Awas saja kalau samp
. tok
u diketok, seorang w
ndekati Ben dan duduk di samping Ben. "Kenapa muka
Apa aku harus melakukannya besok? Rasa
inggalkan Ben di kamar. "Ah-Ibu, masak masakan kesukaanmu. Turunlah jika kau lap
as panjang dan mengembuskannya, dia berpikir apakah dia benar-benar
❣
rang gadis masuk ke sebuah cafe dan memesan Chocolate Orange. Terlihat seorang
kkk
da dan minuman coklat orange yang dia
mpah lagi dibajuku!" pe
. Ketika mata mereka saling pandang. Irish pun sudah bisa menerka
t-ngingat. "Ah ... kau kan perempuan yang mengusirku dari taksi wa
salah orang," ucap Irish
dak mengajari sopan santun!" Ben berjalan mengiku
rang perempuan di tempat umum?" Irish langsung mengi
empuan yang berani melawanku!" seketika Ben sadar kalau pandangan semua pengunjung cafe tertuju
ap pelayan cafe itu dengan ramah. Ben kaget dan l
❣
bip ...
epas sepatunya dan langs
ng?" suara Alex dari d
ak seperti biasanya ...." I
ex berjalan sambil membawa segelas teh. Ir
seperti kertas kusut saja!" tanya
Irish menarik napas panjang
nya Alex, "Biasanya kalau soal sepe
ksi dan hari ini aku menumpahkan coklat ke bajunya." Bla ... bl
ta maaf sama dia." Alex mengh
plos Irish dan Alex men
diknya ini. "Lain kali kau tidak boleh seperti itu, sudah tahu salah, ya minta maaf. Wajar saja kalau dia marah-marah,
a sudah ogah, Kak!" Irish mengeru
u meja makan. "Apa kau sudah makan? Kakak membeli makanan ke
yiapkan piring dan segelas air putih untuk adik kesayangan
dia pun langsung terdiam menatap makanan itu. Alex yang meny
ish hanya diam menunduk, mengingat Ibunya selalu membuatkannya ceker ped
a pun memakan dengan lahap bersama dengan Alex. Selesai makan malam Irish langsung mencuci piring dan gelas juga membe
istirahat dulu
Ayah dan Ibu." Alex menutup buku dan melepas kacamatanya menatap Irish dan g
at. Kak Alex juga jangan tidur terlalu malam,"
erlu khawatir lagi, aku berjanji akan menjaganya sampai Irish menemukan seseorang yang benar-benar b
E CO