, Afrain membawa wanita itu ke salon untuk di hias. Semua s
k dengan polesan simpel dar
menunggunya, dia terpukau melihat betapa cantikny
. Well, Bunga memang mengakui kalau Afrain adalah pria tampan kelas atas. Namun dia
n mengucapkan terimakasih pada pe
lu menaiki helikopter dari atas gedung raks
diri Afrain bahkan bisa berpuluh-puluh juta harganya atau ratusan. Melihat
adanya. Afrain sibuk mengetikkan sesuatu membuat Bunga hanya bi
mat itu. Meski suara baling-baling dan mesin helikopter mengganggu, namun Bunga jelas mendengar semuanya. Dia terkesima, dari jarak yang sangat deka
in mengambil potret mereka
tuhan, Bunga terdiam cukup lama h
indah dari sebuah layar iklan televisi yang bisa dia lihat. Sem
wajah Afrain t
an mu. Tidak pernah ada yang special seperti ini selain kamu." Bunga menggelengkan ke
an Afrain, Bunga ternyata berhasil juga
t Bunga. Wanita itu menepisnya karena Bunga merasa Afrain sudah sangat berlebihan
*
isana hingga suara seseorang yang seperti
nga sayang dan tersenyum hangat. "Aku senang kau hadir bersama Afrain disini." Bunga yang tidak mengerti sema
mereka tertawa. Oh ternyata wanita ini kembar. Hanya saja yang satunya t
wanita teman kencan ku ke acara yang
ara keluarga besarnya. Dasar menyebalkan, kalau begitu un
aya ingin ke to
ecah begitu saja, membuat Azura kembarannya me
in membuatku lepas kendali." Bunga
"Tidak ada wanita yang tidak jatuh oleh pesona ku." Azura dan Akira ingin menin
dan Azura terkejut dengan berita itu. "Waw....itu sangat luar biasa. Aku akan memberika
jantan. Tidak semua wanita terbius dengan yang namanya kekayaan dan keta
at setelah itu Bunga keluar, Afrain dengan seenaknya saja langsu
skan. Saya bisa
rsikap manislah, atau
sa kebas. Lalu akhirnya Afrain melepaskan tangan pria itu, dia berjalan menuju podium saat Azka meman
am s
lam
berita besar malam ini. Khusunya bagi keluarga
ghadapnya. Bunga tidak mengerti dan merasa aneh. Dia kembali melihat dengan awas ke
Afrain lalu semua mata tertuju
milikinya seumur hidupku." Bunga mengepalkan kedua tangannya. Dia menatap penuh amar
u," ungkap Afrain dan Bunga tidak menjawab, malah dengan keya
run dari panggung mengejar Bunga. Langkah kakinya yang besar m
cukup kuat dapat dirasakan Afrain. Banyak ora
a Mr.Derson." Bunga pergi dengan masih berlari karena i
rikan Bunga padanya. Seolah kalimat yang dia
ma Bunga namun wani
**
😍