elah pulang dari Taman Pintar. Dia
aban apapun. Tak menyerah, Akmal terus mengetuk
buka pintunya
a mengucek kedua matanya. Rasa kant
aan yang dilontarkan Akmal membuat Arda mengangkat sebelah bibirnya
ta itu yang teruc
t, dia udah punya pacar," Akmal menggeleng tak percaya. Kecurigaannya tad
s mendekati Aisyah, tak peduli dia masih punya pacar atau apalah i
an meninggalkan Arda yang m
an kata-kata gue, Mal," Arda berteriak lantang
ah juga tak menyukai Arda. Jika saja Aisyah mencintai Arda sudah dari dulu mereka jadian. Kenyataan saja tak pern
dukung gue! Bangsat!" Arda mengumpat kesal. "Lihat aj
ba gadis itu memikiran Arda. Setan apa yang merasukinya. Padaha
menggelengkan kepalanya pelan. Nana menghembuskan napas dan m
r
r
omor yang tak dikenal, la
nom
kaget. "Arda? Ya
ugup, Nana membal
ve
n dari Arda lagi. Ada rasa senang di dalam b
nggak? Kalau nggak mau nggak
: B
ih, ya. Besok pak
un buat perpisahan sama Aisyah. Daripada
satu jam yang lalu. Info itu tidak disia-siakan cowok itu. Ya, besok di
dan tanpa Arda tahu, perasaan Nana padanya sudah berubah menjadi
rda, ya? tanya Nana