melakukan apapun demi s
*
ikit plin-plan. Kemarin saja bilang kalau dia suka dengan Arda, tetapi kenyataan dia malah jadian dengan laki-
apa?" ta
," jawab Mile
berbisik, "Katanya kemarin suruh comblangin
unya. "Nggak jadi,
ih diam, dia tak mau rebut dengan temannya, biarkan saja pik
ng, Arda itu bukan t
Keadaan sekarang berbalik, Mile malah menjodoh-jodohkan
dapan Nana, tanpa pikir panj
riak Mile yang spontan memb
" tanya Arda t
apa-apa,"
da dan berusaha menjodohkan dengan cowok itu. Dengan sengaja
u?" Mile protes dan langs
na masih tak menyadari kehadi
geleng, begitup
adis itu malu bukan main teringat kejadian tadi pagi, dan pada akhirn
" pangg
yakan perihal tadi pagi padanya. Semua ini gara-gara Mile, pikirnya.
Ya
lagi lomb
a hal yang penting, apalagi kal
latihan sama yang lain?" t
kalau nggak, mau nggak nemenin aku
guk. "Oke. Pakai Tr
uk. "Besok so
pernah ke mana-man
mengg
Nana sambil men
k rantauan,"
n kuper!" led
amitan pada Nana, lalu segera mela
rda mengelilingi kota Jogja. Tapi, rasa itu dia buang jauh-jauh. Mana m
ba ada suara dari belakang, dan Nana pun meno
a-pura tak tahu ar
aru kali ini Nana mengiyakan ajakan laki-laki untuk jalan bersama. Biasanya Nana akan menolak ajakan laki-laki karena gadi
cuma mau lihat pemandang
Iy
ihan, seperti dia yang
*
umumnya. Langkah mereka terhenti saat Arda melihat sebuah gantungan kunci yang
Bu?" tanya Arda pada seor
u, Mas,"
l uang lima puluh ribuan di
ungan kunci dan memasukkannya ke dalam kantong kresek. "Ini, Mas
inya murah-murah, "kan?"
uk. "Makanya
banyak-banyak?"
e teman aku ya
an sama." Nana mulai heran dengan
belinya di Jogja. Jogja istimewa, 'k
nganggu
ali berjalan-jalan tak
ulai bosan dan dia ingin pulang. Tetapi bed
yuk," a
ja kalau malam," Arda tengah fokus menatap
elangkahkan kakinya meninggalkan Arda yang masih terfokus meli
elinguk.Dia mulai kebingungan mencari Nana ke
emikirkan nasib Arda yang tak tahu daerah Jogja, Nana takut kalau Arda nyasar dan tak
ggalin dia sendiri di sini." Nana menepuk
dia telusuri dan pada akhirnya dia menemukan Arda
panggi
menengok
hampiri Arda dan d
ku ninggalin
ak a
u ma
Nggak, aku cuma ta
Nana menggeret tangan Arda dari Malioboro untuk m
Arda, Na?" Mile mulai menghantui Nan
gimana," jawab
wot jaw
malah nggak mau, malah lihatin patung pahlawan t
n kamu gitu?" Mile tertawa
ar-benar marah. Mile yang tahu Nana marah malah tambah meledekny
l? Udah le
" Belum." Mile me
gapi. Toh, dia dengan Arda ha