a dia bertemu dengan Arda bersama salah seseorang t
," sapa
sedikit meliri
n aku beli." Arda menyodorkan gantungan itu dan Nana
aham dengan gadis dihadapannya ini, padahal
u banyak, nanti aku
da tak menyerah. Dia memberikan lagi gantungan kunci itu pad
a," kata Na
angguk."S
di melihat Arda dan N
h?" Arda mengangkat bahunya sa
ocok," ja
a menatap Ramdan d
h arti. "Gue doain kalian berjodoh!" Ramdan tersenyu
n tautan tangannya dari
co!" sahut Nan
adannya dengan bangga. Dia merasa ant
ia sadari, perkataan yang dilontarkan Ram
kiran kata teman
i pula dia dan Arda hanya sebatas teman. Mana mungkin juga Nana naksir dengan cowok itu. Bagi
Nana cinta, tapi sayang dia meninggalkan Nana demi perempuan yang lebih cantik dibanding Nana. Jujur, sampai seka
rjuangkan gadis itu, tapi tetap saja dia tak pernah mendapatkan cinta gadis yang dia idamkan. Mungkin benar kata orang, cinta m
m. Dia tahu tak ada gunanya berteriak tak jelas, apalagi sekarang Ai
bikin orang ja
angsung menengok ke bela
da menghela na
t lo bertahan sama
in
in Aisyah bahagia sama pilihanny
da yang
ggak mau buk
mudah itu
uka hati untuk seseorang bukanlah hal yan
riu
rkataannya deng
. "Iya. Besok di
an ke bawah. Perasaan Arda kali ini senang bukan main. Ya, Aisyah akan men
ia sudah tahu kalau gadis yang dicintainya sudah mempunyai tambatan hati? Kenapa Arda tetap bersikeras masih mengejar cinta Aisyah yang jelas-jelas sudah berulang kali meno
mal pada akhirnya, berusaha menyadark
nggak usah
Rasanya Akmal mulai muak menasihati temannya itu, dan memili
temuan di mana?" Arda bert
i pertanyaan Arda. Salahnya juga kenapa dia harus mem
ia
da kedatangan Aisyah belum juga terlihat. Rasa kecewa mulai terlihat pada raut wajah Arda, dia
menghampiri Arda dan Akmal sa
nyum Aisyah. Entah sudah berapa lama dia
isyah memperkenalkan temannya yang ber
tu menjabat tang
nggeret temannya, sedangkan Arda
ena terlihat ketiga temannya sangat kehausan. Akhirnya, Akmal mencari minum bersama Hasna. Kesempatan be
ya pacar?" Arda bertany
ngangguk.
mikirin pe
yah tak habis pikir kenapa sampai sekarang Arda masih saja mencoba ngotot
ya diam, t
aja?" Arda mengu
kamu. Apa itu kurang jelas?" Aisyah mulai marah dengan sikap Ard
ak melanjutkan
pi, pokoknya kamu
alanya, dia tetap koko
kalan cinta sama aku. Camkan itu, Syah," gumam Arda
an gengaman tangan Ard
erah
piri Aisyah dan Arda yang tengah mengobrolkan sesuatu
," jawab Ar
dengan apa yang diontarkan Arda. Sehabis