egera berubah. Internet telah melenakannya. Setiap hari hanya medsos yang dihadapi. Rayuan demi
ernaung setiap hari. Tak ada keinginan untuk keluar rumah. Artisa, sang ibu mengkhawa
lebih baik kau ikut jejak kakakmu. B
ngan Laila," kata Sota dengan penuh kekesa
erja nanti Laila a
harta aku akan kalah saing. Hanya de
ak kan. Makanya bekerja d
askan suara di gawainya. Suara ibu kini telah tak terdengar lagi. Jengkel tak
engar tidak," kata
juannya. Pintu kamar ditutup dengan keras, bentuk kekesalan terhadap
geleng-geleng kepala. Tak mau ambil pus
ang tempat biasa dia masuk. Seorang lelaki muda dia da
nya pemuda yang bernama
ap ingin mengincar
nya baru mapan seenaknya sendiri. Apa
yah dan istrimu saja tak sang
uatu hari nanti dia
rja sesuai dengan porsi mereka masing-masing. Artisa mengecek bahan bak
sepi. Para pelanggan telah p
rumah. Sebungkus maka
r. Ibu lama sekali
ie instan atau goreng tel
apa pun yang bisa d
karang makanlah sepu
nya. Sebuah pisang goreng dia makan. Entah kenapa Sota malah mual dan muntah-muntah. Segal
apa?" tany
r terlebih dahulu. Kesadarannya telah hilang sebelum Sota sempat
*
si buah hati. Pekerjaan yang selama ini dilakukan terpaksa dia hentikan. Tak sedikit pun rasa cintanya hil
r yang terbuat dari kaca. Kala itu Sota terbangun karena cahaya y
tanyanya pad
sendiri. Dilihatlah kedua tangannya, halus lembut bagaikan sutera. Otot pada tangannya semakin mengeci
gar suara perempuan dari kamar Sota. "Aku harus memasang wajah
emui si anak yang sedang meneteskan air
jadi? Mengapa aku berubah?"
anti cari jalan keluarnya," kata Artisa. Didekaplah si anak untuk m
k percaya akan takdir yang menimpa padanya. Artisa selalu saja mendampingi si anak bungsu. Sekali-kali dia mengambilkan makanan, tapi selalu saja Sota tolak. Walau akhirnya
. Suara beberapa orang terdengar jelas dibalik dinding. Sota tak ingin siapa pun mengetahui bentuk wujud bar
sesuatu untukm
sedih dan segalanya bercampur menjadi satu. Tubuh Sota bergemetaran. Riksa, sang kakak muncul dari belakang. Dibuka penut
erlu malu. Kami semua telah me
takut...,
menerimamu apa adanya. Kasih sayang
n. Langkah pelan berubah drastis. Berlarilah Sota dengan segenap tenaga di tubuh baru. Sang ayah tercinta dipeluknya. T
awatir, suatu hari nanti kita akan mengemb