teh manis buatan Andin yang terasa pahit meski bergula. Sejenak aku berfikir, mengapa hidupku seperti ini. Sembilan tahun menikah, tetap
adapku? Aku tahu kalau aku salah, tetapi apakah tidak ada kata maaf untukku?" ucap Andin yang tiba-tiba memelukku dari bela
n keluarga besarku. Dia datang dan menangis serta membuat pengakuan bahwa dia hamil, dia juga mengatakan bahwa Hana, calon istriku yang akan aku nikahi telah mengania
nikahkanku dengan Andin. Aku tak kuasa menolak karena ak
u menolak, Andin mengancam akan menyebarkan berita ke media massa. Aku tidak mau itu terjadi. Keluarga kami adalah keluarga terho
, dan dia tidak dianiaya oleh Hana. Dia hanya bersandiwara agar pernikahanku
ngat bersalah, kucari dia di kampungnya, di tempat kerjanya, ke teman-temannya tetapi t
a, bagaimana keadaannya. Anggota keluarga tak ada yang memberitahu. Pernah suatu hari, aku
anya. Dia seorang gadis yang baik, cantik, mandiri, lembu
****
di Jakarta dan memiliki hotel besar di beberapa kota besar lain
k Wira dalam mengebangkan usa
i semata wayang. Naman
ra bicara dan bergaul, selalu ingin menang sendiri. Penampilannya yang glamor dan boros membuat aku
usuf. Tampan, berkharisma dan berwibawa. Dari kecil a
nyukaiku, tetapi hatiku sudah k
api jika dipandang tidak membosankan. Kami satu kampus, s
i kami karena aku telah dijodohkan dengan Andin. Setelah berbaga