ruang tamu masih terang. Apakah Andin belum tidur? Apakah
masuk. Kulihat Andin tertidur di meja ma
cek kedua matanya. Lalu dia mendekat dan mengambil tas kerjaku. Sete
, Mas, kamu bel
eratan dengan ajakannya. Setelah mengganti pakaian dengan
engan lahapnya kumakan makanan yang dia hidangkan. 'Hmm, enak juga masakannya, apa benar i
rapa kali coba memasak dan gagal, baru kali ini aku berhasil," u
yang dia berikan l
hasil kreasiku,
asanya enak, manisnya pas bang
mungkin akibat rasa kenyang, du
ndin. "Yuk kekamar, k
gku ke kamar da
h terpancing, entah kenapa kali ini dia begitu menggoda. Sia
rnya
k
pegal semua? Kenapa ini.' Gubrak! Sial! Sial! Apa yang terjadi semalam, apakah-- Ku
gue gagal mempertaha
kejadian semalam membuatnya bahagia? Ah dasar wanita. Wait! kenapa semalam aku begi
an dan teh manis. Entah mengapa pagi
capku sambil berjalan menuju garasi. Sedikitpun a
arahnya. "Mas, makasih, ya. Semalam kamu telah memberikan hakku, aku bahagi
ngan gitu-khilaf-khilaf.' Setelah mendengar ucapan A
ana readers.