apat menahan perasaan hingga air mata ini tak dapat kutaha
rbunyi, kulihat pa
?, Papa menanyakan!
sakit." Kuseka air mataku dengan sapu
erada. Aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu. Akan kuganti
i Rumah Sakit. Aku langsung men
Ada apa ini? rasanya malas untuk masuk
dan duduk di sisi ranjang.
Tanyaku sambil kuelus keningnya.
ngin menyampai
ti dan menarik
din saat ini juga mu
perti berhen
emalam. Aku tidak sudi! huft! Lebih baik mati dari pada h
isa menikahi Andin," balasku denga
an pernikahan Yusuf. Kejadian tadi siang, m
kulihat beliau meliri
yang dikandung Andin. Dia mangandung anakmu! Ja
bukan ak
as apa yang tidak p
!" Andin m
kiku. Apakah karena Ayahnya pemilik
ab, saya akan mencabut kerjasama kita dan sa
Papa sambil mem
an Andin," lanjut Papa
n yang
kata-kataku, Papa telah
uti perin
alkan mereka. Aku tak bisa me
Mama sambil setenga
ilah, turunkan egomu! Jadilah laki-la
ak menghamilinya, menyentuhnyapun be
ma keluarga kita tercoreng gara-gara kejadian tadi." M
n egoku demi keluarga, tapi ak
k Ma
. Mami bicara ke Papa d
a. Tak berapa lama Pak Ustadz dan dua orang saksi d
kedua orang tuaku dan orang tua Andin serta beberapa
at, akhirnya Papa di
ight wi
wati. Harusnya malam ini
ang, aku di sofa!"
ah, tidurlah bersamaku
ih
ar. Aku menuju dapur untuk membuat secangkir cok
aku celanaku dan kutelpo
i keluarga Bapak Budi Santoso. Cari ke
uara Drajat di
a bisikan halus, "terima kasih kamu mau menikahiku." Aku tahu siap
elotot. "Gila
ena kamu! Aku menggila, aku jatuh c
ngsung berlalu dan menuju ka