Rum. Semua terjadi begitu cepat, dan aku nggak bisa lari dari situasi itu. Mereka mengira aku melaku
menghela napas panjang. "Astaga,
aku nggak tahu apa yang harus kulakukan, Rum. Aku bingung, rasanya seluru
gan apa yang baru saja didengarnya. Mereka duduk di atas kasur kecil di kamar kost
kah?" Harum bertanya kembali, seakan
, meskipun... rasanya aku sendiri masih tidak perca
us... suami kamu sekarang di mana? Maksudku, kalau benar dia sudah mengi
yang ia genggam erat di pangkuannya. "Aku... ak
eruskan hidupku, katanya aku bebas melanjutkan mimpiku seakan tidak ada yang berubah..." Granis menghela napas, berusaha me
n menjadi marah. "Apa?! Jadi dia menikahimu hanya untuk meredam masalah
tapi ia merasa sudah terlalu lelah untuk menahan semua perasaan itu. Ia ing
-
Hari itu terlalu melelahkan baginya, bukan hanya secara fisik tetapi juga mental. Di kepalanya, berbagai kejadian
harap bisa segera merebahkan diri dan
tidur sutra yang tampak mewah dan menggoda, serta rambutnya yang panjang tergerai, lengkap dengan senyum manis yang biasanya sulit untuk Algha ab
Algha. "Kamu lama sekali, Babe..." ucap Celin dengan
rayuan istrinya, ia justru terlihat murung, sesuatu yang segera disadari oleh Celin. Namun, Celin
il melingkarkan tangannya di leher Algha, mendekatkan
lin lembut lalu berjalan melewati Celin dan langsung menuju lemari. Ia membuka lemari
akan acuh. Biasanya, Algha akan langsung menghampirinya dan membalas rayua
dekatinya, kedua lengannya melingkar di pinggang Algha dari b
mbali melepaskan tangan Celin dari tubuhnya dengan lembut. "Aku sedang ngga
arang sekali Algha menolaknya seperti ini. Celin menatap wa
ini," tanyanya lembut, mencoba memahami apa yan
ku hanya lelah. Banyak pekerjaan
tidak pernah membawa masalah pekerjaan ke rumah, apalagi sampai mengacuhkan dirinya
mencoba membaca raut wajah
snya, menghindari ta
n?" tanya Celin akhirnya, dengan nada suara yang agak
ngkin baginya untuk berbicara. Kejadian yang terjadi beberapa jam lalu terlalu besar dan menyakitkan
waktu sendiri malam ini," ujar A
gat asing baginya. Algha biasanya adalah pria yang hangat dan penuh perhatian, bahkan tak pern
ng terlihat pahit di wajahnya. "Baiklah, ka
mbaringkan tubuhnya dengan punggung menghadap Algha, menunjukkan b
ari bahwa malam ini ia telah mengecewakan Celin, istrinya yang setia. Namun, baginya, rahasia pernikahan dadak
ng terasa seperti ribuan kilometer dari Celin. Kamar yang biasanya terasa hangat kini berubah dingin dan hening
n aku,
-