sakit. Dia tahu ini berbahaya, tetapi bertahan di sana pun
memukul kemudi. Dia tidak peduli kalau tangannya akan merasa kesakitan.
" tanyanya di sela tangis. Masih merasa terkejut dan kecewa karen
an itu menangis semakin kencang. Dalam hati dia menduga kalau mam
semakin menangis kencang. "Kenapaa? Kenapa k
dan juga milik sang papa. Seakan tidak peduli dengan keselamatan, Melisa memacu kendaraannya
tor. Tanpa mau repot memarkirkan kendaraannya dengan tepat, Meli
sekretaris itu akan merasa bingung karena untuk pertama kalinya Melisa memanggil papanya dengan seb
di balik me
apa. Terlihat papanya yang langsung menatap k
un, kekecewaan yang ada di dalam hatinya saat ini membuat Melisa kemb
bingung kala tiba-tiba putrinya datang dengan menangis dan menyebut diri
kalau Papa diam saja ketika tahu mereka berselingkuh dan menutupi semuanya dari Melisa," ujar Melisa de
ercaya. Dia mencoba mensugesti dirinya telah salah dengar karena Melis
ak habis pikir sama Papa. Kenapa Papa menutu
ukulnya. "Papa sama Mama tega menutupi kebusukan mereka dari Melisa. Kalian t
yat hati. Bahunya bergetar menandakan betapa terguncangnya pere
itu melotot lebar karena merasa syok mendengar apa yang dikatakan pu
ati Melisa lalu memegang kedua pundaknya. "Melisa. Tatap papa. T
skan tangan papanya. "Melisa tidak mau
Bagus sedikit membentak putrin
ngenai perselingkuhan mereka, Nak. Papa tidak tahu. Papa berani bersu
kan tubuhnya di pelukan sang papa. "Mereka berselingkuh, Pa. mereka menjalin h
gan semua ini. Dia melepaskan pelukan melisa dan menatap
rnyata di sana ada Mas Okta. Melisa mendengar semua percakapan mereka. Rani dan Mas Okta memiliki hubungan bahkan saat ini Ran
entang perselingkuhan mereka, kenyataannya adalah Rani yang
tu. Tak lama, dia merasakan berat dan tak lagi mendengar suara tangis putri
*
bercerai?" tanya
malam ini Melisa memutuskan untuk pulang. Ya, pulang ke ru
u apalagi yang dipertahankan dalam rumah tangga ini. Perselingkuhan bukan kesalahan yang bis
"Membayangkan bertahan saj
i saat marah, itu hanya akan terlihat sebuah basa-basi. Semua keputusan papa serahka
mu ingat. Papa akan
um pergi meninggalkan kantor. Menarik napas d
dia bayangkan nasib pernikahan putrinya akan seperti ini. Tiba-tiba saja tata
ju mobilnya dan segera meminta sopir untuk menuju ru
ng rawat putrinya. Dia membuka pintu ruangan dengan ka
menatap Bagus dengan kesal. "Papa ini bikin kag
juga. Nggak kasihan apa sama mama yang sampai telat makan karena
sembari menikmati buah. Bagus mendekati Rani tanpa kata, tepat ketika dia sudahh ber
Riyanti keras