h berhasil menguasai diri dari rasa terkejut.
ara, Mas. Ini bukan hal sepele
san yang asal ambil dan akan berlalu begitu saja. Ini akan mempengaruhi masa de
juga istrinya. "Pa, Mel. Aku sadar. Aku sadar ben
m keadaan lemah. Bukankah menyelamatkan ny
yawanya tanpa harus kamu menikahinya. Lagi pun dia sudah selamat, kan? Dokter juga mengatakan kalau dia sudah dalam kea
amin apakah kita sempat menyelamatkan Rani kalau dia mungkin saja mela
kan sekali lagi." Bagu
ni dengan baik, Pa." Okta
l keputusan ini. Aku istri kamu. Setidaknya kamu harus meminta persetujuan aku dulu.
etidaknya, dengan keputusan ini kita bisa menyelamatkan hidupny
nggil Rani deng
enyuman tipis. "Tidak usah, Kak. Tidak perlu. Kakak tidak perlu melakuka
kak benar dengan apa yang kakak k
rkan saja Okta menikahi Rani. Toh Rani adiknya Melisa, kan. Mama yakin rumah tangga mereka juga akan baik-baik saja ke
katakan oleh Riyanti. Mereka tidak percaya kalau pere
gan gila!" teriak Bagus
a tidak gila. Mama hanya ingin anak-ana
a yang Mama maksu
ran aku maksud Mama?" Melisa berta
, Nak. Mama yakin kamu dan Rani akan sama-sama
ujar Melisa kemudian. Air ma
nar sudah tidak waras."
anti." Ternyata Riyanti juga kekeh untu
k mau!" Kali ini Melisa sedikit membentak.
." Okta
mengejar Melisa dulu. Okta janji, Okta akan bukt
pandangan ketika menant
ta. Pamdangannya mengabur meski beberapa kali dia menghapusnya. H
k yang dia tabrak. Melisa malu kalau ada yang melihatnya menangis. P
eli
lihat suaminya yang mengejar dirinya. Dia pun lekas pe
isa tadi mengerutkan kening. "Melisa?" Dia j
ti di depan rumah sakit untuk mencari penum
ar dan berlari memasuki rumah yang selama ini dia tinggali
?" tanya Perempuan de
enaiki tangga untuk menuju ke rumahnya. Dia membanting tas y
suara mama mertuanya. Melisa masih menangis den
ini terdengar
gis? Kalian ada masalah?" tanya m
ikit masa
ah kalian. Ada-ada saja sampai me
seorang duduk di sampingnya. Dia yakin it
elihat kamu menangis seperti ini," ujar Okta sembar
sadar nggak sih, Mas kalau aku begini juga karena kamu. Aku marah
nolong adik kamu. Itu saja." Ok
ngan cara seperti i
seperti itu karena aku."
rempuan yang mengatakan dia ingin menikah dengan kamu
sepertinya kehilangan ka
sar. "Jadi kaku tetap tida
etuju dan tidak akan pernah setuju dengan
u, aku akan tetap menikahi Rani. Lagi pun, seorang pria diperbolehkan menikah lebih
engan rasa kecewa dan tak
. "Kamu yang memaksaku mengatakan hal
or," ujarnya kemudian se
intu. Dia menangis dengan meraung di sana. Beruntung kamar itu k