rah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang putih. Jarak antara restoran ke halte bus memang cukup jauh, beberapa kali pengendara ojek online dan tak
t ditabung untuk keperluan sang ayah
ya namun diantara keduanya tidak memiliki hubungan apapun. Dan sekarang, sosok linggar sed
i di setiap ruas jalan. Ia harus segera sampai di rumah. Namun, ketika Sasi masih berjalan tertatih karena merasa le
dak asing baginya. Karena begitu jelas oleh penglihatan Sasi jika orang ya
ingg
pada dirinya sendiri yang beru
sebelahnya, memanglah Linggar. Namun yang membuat Sasi masih tidak percaya jika Linggar sedang mengecupi punggung tang
sedang menangani bisnis papanya. Tapi ...." Sasi kembali meng
.. Deg
gar. Tak lama traffic light berubah menjadi hijau, para pengendara mobil yang lain termasuk Linggar segera melanjutkan
annya sama sekali tidak terdengar oleh laki-laki yang sudah
adaannya dan berpikir jika pria itu bukanlah Lingar, dan mungkin dirinya hanya salah lihat atau sedang berha
*
rkan sesuatu, tatapan dan raut wajah pria itu tampak tak biasa di dalam penglihatan Win. Sikapnya
sempurna, menyiratkan senyuman manis yang
ma yang sangat indah, Win?" tanya
angat indah," jawab Win bing
Belum pernah saya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama seperti ini, bahkan se
karena selama Win bekerja dengan Kim, belum pernah ia melihat jika Kim benar-benar menyukai seorang perempuan at
pelayan perempuan tadi?" tanya Win se
n kepada perempuan itu, Win. Saya begitu sulit untuk jatuh cinta. Namun, ketika saya sudah merasakan benar-benar jatuh cinta dan jantung sa
segala perkataan dari atasannya ini. Ada rasa bahagia dan rasa
*
tangannya ini justru langsung ditatap tajam oleg ibu tirinya yang seda
baru pulang?" tanya Lydia yang me
karena memang terasa lelah hari ini. Walaupun s
i, Sasi. Kamu nggak usah bohong deh, pergi ke mana s
tidak terbawa emosi untuk meladeni setiap p
ak jelas, lagi pula malam ini memang pengunjung restoran begitu
i, tapi tetap saja perempuan itu tidak pernah suka dengan anak ti
makanan untuk ayah?" tanya Sa
ntuk ayahmu yang nggak berguna, karena saya sudah nggak mau melayani atau bahkan
ta penyakit komplikasi, Lydia terus menghina dan merendahkan ayahnya. Anak mana yang tidak merasa sakit hati ketika ayah kandungnya diperlakukan seperti itu oleh istriny
ahkan Sasi tidak memperdulikan keadaannya yang lelah bekerja seharian, hampir seluruh tubuhnya pegal-pegal dan belum
durannya. "Sekarang ayah makan, yah. Maafkan Sasi yang telat menyiapkan makanan untuk ayah," ucap
utan. "Wajahmu begitu kelelahan, Nak. Pasti kamu capek sekali setelah seharian bekerja, kamu pun harus menyiapkan makanan untuk ayah," uca
inta. Sasi akan melakukan apapun demi kesembuhan ayah, karena selama ini ayah selalu memanjakan Sasi dengan kasih sayang yang selalu ayah berikan kepada Sasi setelah ibu me
ahkan sesaat mengatakan kalimat itu, Sasi berusaha menyembunyikan ras
emeluk putrinya erat. "Maafkan ayah, Nak. Kamu sudah berjuang keras demi ayah selama ini, kamu selalu berusaha t
lepaskan pelukan
lagi. Seharusnya kamu sudah bahagia dengan kehidupan pribadimu dan nggak terlalu dib
g menjadi fokus kebahagiaan Sasi adalah ayah, ayah
. Karena Sasi ingin lihat ayah sembuh lagi, bisa ketawa seperti dulu," ucapnya ya
oleh putri tercintanya, membuat Sasi semakin
contin