ara baritonenya yang sejak dari tadi ditunggu oleh Sas
karena tidak mengert
ng tercengang, melainkan sang sekretaris pun menampilkan wajah yan
rdiri di hadapannya, membuat Sasi sedikit merasa canggung ketika melihat dengan jelas rupa sala
sebuah hotel berbintang," tukasnya sambil tersenyum tam
ikit pun kepada perempuan yang baru dilihat dan dikenalnya. Bagi Kim, jika dirinya mulai tertarik kepada seorang perempuan, ia akan rela melakukan a
al ia baru melihat dengan sosok pria ini. Ingin sekali Sasi mengarahkan kepalan tangannya ke arah wajah pria itu yang sudah berani melecehkannya. Namun, dirinya hanya seor
aya ke setiap pria!" gertak Sasi dengan nada sedikit tinggi kepada Kim. Gertakan dari Sasi terdengar oleh para pengunjung yang lain, termasuk oleh
u panggil saya Kim saja, karena usia saya baru 28 tahun dan saya kira usia k
h," gertak
ari Sasi, bahkan menurut Kim jika dalam keadaa
idak merasa bersalah. Ia pun tak mengerti dengan jalan pikiran tamunya kali ini, bahka
jung kaki kamu. Saya hanya ingin bermalam dengan kamu dan kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu mau, daripada bersusah paya
Namun, Sasi bukanlah perempuan murahan yang ditawari bermalam dengan seoran
rbal. Pak Kim nggak usah mengada-ngada deh, kalau mau mencari perempuan penghibur yang mau memberikan tubuhnya demi uang, bukan di sini tempatnya. Tapi di sana di tempat hiburan malam. Ini restoran bukan b
mberikan harta yang paling berharga saya kepada orang yang nggak dikenal seperti Pak Kim ini!" seru Sasi yang masih mengarahkan jari telunjuknya di h
n dengan yang diucapkan oleh Sasi terhadapnya, bahkan dengan
n kepada seorang tamu spesial seperti sa
i dari wajah tamunya. Karena sikap salah satu ka
pada Sasi, bahkan ia ingin mengacak-acak wajah Sasi karena sudah membu
lah, tapi ia melakukannya karena merasa jika harga dirinya sebagai perempuan direndahkan beg
ap sang manajer yang meminta maaf sembari menundu
b Kim yang tidak m
yang meminta maaf ke saya karena telah melecehkan saya dengan ucapannya itu, bukan Pak Kei yang meminta maaf,
!" seru Keiko
gkan lo sendiri hanya seorang pelayan biasa. Mana mungkin dibela atas kesalahan orang
ryawan saya kepada anda. Tolong maafkan saya yang telah membuat P
at santai dengan kejadian yang terjadi malam ini, ba
elebarkan bibirnya seketika. Membuat orang-orang seisi restoran tercengang, bahkan ti
saya?" tanya Kim kembali yang masih menanyakan te
ah bilang suka sama gue," gerutunya dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya erat. Sasi ha
sang manajer yang terus diarahkan k
rah Kim, walaupun begitu malas baginya har
yang Pak Kim inginkan termasuk ... tubuh saya ini kepada Pak Kim. Saya nggak mau memberikan cuma-cuma sebelum
contin