img Collateral Fate  /  Bab 3 Pertempuran | 13.64%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Pertempuran

Jumlah Kata:1304    |    Dirilis Pada: 13/03/2025

ana. "Ayo, kita ha

rong sempit itu, menyatu dengan bayangan malam. Pasir di bawah kaki mereka sedikit

bergeraklah ke koordinat 35.1789, 38.5168. Tim ekstraksi aka

a kilometer ke arah barat. Dengan musuh yang masih aktif di sekitar, mereka

elakangku,"

puing-puing bangunan yang roboh. Sesekali, lampu sorot dari pos militan meny

melihat dua kendaraan lapis baja mendekat, roda mereka menggilas pasir dengan suara yang menganca

na ke dalam sebuah lubang alami di tanah. Mereka merap

ereka. Cahaya nyaris menyentuh tempat persembuny

raan itu menjauh. Begitu keadaa

ara dentuman keras terdengar di kejauhan. Langit ma

rdengar tegang. "Kami diserang! Percepatan la

dak ada lagi waktu untuk bergerak perlahan. Napas mereka terenga

, baling-balingnya berputar kencang, pasir beterbangan di sekitarnya. Beberapa operat

ke arah pengejar. Beberapa dari mereka

ak salah satu operator

itu keduanya masuk, helikopter langsung lepas landas, meni

h-engah, matanya menatap Arya denga

nada serius. "Kita baru saja masuk ke

ng telah ia temukan, bukan hanya membahayakan diri

tembakan sporadis yang masih terdengar dari bawah. Cahaya di h

aranya penuh ketegangan. "Kita butuh jalur alter

api matanya tajam mengamati sekeliling. Ia menoleh ke Alana, ya

tanya masih menyiratkan keteg

lamatan biasa. Kami dapat informasi baru bahwa ada operasi yang lebih besar sedan

tajam. "Apa maksudnya? Apa

ngkap, aku sempat melihat sesuatu yang aneh di markas mereka. Ada data-data tentang pergerakan pasukan internasional di Timur Tengah dan beberapa

, ini bukan sekadar operasi penyanderaan.

kita punya masalah. Ada dua jet tempur musuh mendekat dari a

layar radar yang menunjukkan dua titik

i kita mencapai zo

pi mereka akan mengej

gangkat bahu. "Kita harus bertaru

i memaksanya untuk tetap bertahan. Helikopter bergetar saat

elakukan manuver tajam u

. "Persiapkan senjata. Ini a

kan meletus di dekat mereka. Alarm berbunyi

ru salah satu operator Del

sisi helikopter, mengokangnya dengan cekatan. "Aku aka

ha mengunci target. Helikopter kembali bermanuver, beru

et tempur yang mendekat. Cahaya dari ledakan di kejauhan menerangi kabin sesaat seb

i ini!" seru Arya sambil tetap menembak,

nuver darurat!" jawab pilot d

ilot menarik kontrol dengan cepat, membuat helikopter berbelok tajam ke kiri hingga hampir te

dalam lima detik!" suar

han mereka adalah menggunakan sistem flare untuk men

pi kecil terbang ke udara, menciptakan panas buatan yang cukup untuk mengecoh sistem p

mam Alana, masih beru

i, mereka tidak hanya menghadapi rudal, jet itu mulai memberondongkan tembakan dari kanon otomatisnya. P

in mulai kehilanga

bertahan di udara lebih lama lagi. Matanya bergerak ce

ke barat daya, tapi kita harus bert

enghantam bagian bawahnya. Lampu indikator menyala merah

kan melakukan pendarat

menukik turun ke arah daratan berbatu di bawah. Jet tempur masih ber

uk ke wilayah pertempur

suh yang memburu mereka. Salah satu jet musuh mencoba menghindar, tetapi t

mam Arya, matanya tetap fokus p

n keras terasa saat helikopter akhirnya menghantam tanah berbatu, membuat s

a dengan cepat, menoleh ke ar

ipun wajahnya pucat.

ri balik bebatuan, beberapa sosok bers

eriak, mengokang senapannya.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY