img Collateral Fate  /  Bab 2 Operasi Senyap | 9.09%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Operasi Senyap

Jumlah Kata:1280    |    Dirilis Pada: 13/03/2025

angkah mereka bergema di dalam terowongan sempit, sementara rasa tegang semakin memuncak. Arya

tangan, memberi isyarat agar Alana tetap diam. Dengan hati-hati, ia mengintip ke atas. Tangga itu berkar

ebih jauh, suara langkah kaki terdeng

at kepada Alana untuk mundur sedikit. Ia mena

ta muncul. Salah satu dari mereka membawa senapan, semen

a sebelum yang lain sempat menarik pelatuk. Dengan cekatan, Arya membungkam mulutnya dan menusukkan

tu menahan napasnya. Meski ketaku

erbisik sambil member

elan di bawah beban mereka. Saat tiba di atas, Arya memeriksa keadaan

yang dipenuhi puing-puing bangunan, tak jauh dari batas kompleks yang diawasi ket

lkan telinga

dah di luar. Apa

berbahaya. Tapi kita punya kabar buruk, Letnan. Ada kemu

kan matanya.

dar aksi teroris biasa. Ada kemungkinan bahwa orang-orang

ianat di dalam pemerintahan, maka misi ini lebih dari sekadar penyela

a kekuatan besar yang terlibat, maka mere

akan langkah berikutnya, suar

ekat. Kau harus pergi sekarang, Letnan,"

ian gelap dari reruntuhan bangunan. Suara kendar

menjadi lebih buruk. Tapi dalam sit

n jawabannya sebelu

n sempit. Udara makin pengap, dan aroma besi tua menyeruak dari dinding yang lembab. Alana

iterangi cahaya redup dari lampu darurat yang berkedip-kedip. Tangga d

pendengaran, berusaha menangkap suara di atas. Tidak butuh waktu lama seb

erjaga

bisik, "Ada orang di atas. Ki

, lalu berbisik bal

tapi itu berisiko besar. Jika musuh membawa radio, ada kemungkinan mer

1, ada musuh di tangga darurat. Bisa

rang. Tapi ada masalah, Letnan. Kami mendeteksi pergerakan lain di sek

tidak banyak. Jika mereka terlalu l

ute lain?"

ar kompleks, tetapi itu berisiko tinggi. Kami tidak t

da pilihan yang bagus. Semua jalur

a musuh di atas dan mengambil risiko bertempur dalam jarak dekat atau

ur pembuangan. Jika kita menyerang, mereka bisa m

Setuju. Kita ambil

gat semakin kuat, dan lantai menjadi lebih licin akibat genangan air kotor. D

ariknya perlahan. Engselnya berderit

pit lain menanti lebih

iikuti oleh Arya. Mereka bergerak perlahan,

langkah masuk, sesuat

a ke belakangnya. Ia merendahkan tubuhn

di seberang lorong, terhubung ke sebuah alat

an ra

tidak berhati-hati, ledakan di ruang

h saku rompinya dan mengeluarkan pisau kecil. Dengan hati-ha

oleh ke Alana. "Tetap dekat dan ikuti

engangg

sembunyi di sepanjang lorong. Beberapa di antaranya berupa kabel peled

mereka tiba di ujung lorong. Pintu lain berdiri di depan

kami sudah sampai di pintu ke

ih. Tapi kami mendeteksi aktivitas kendaraan musuh beberapa ratus meter dari

tar roda pengunci. Pintu itu b

reka. Di luar, medan berpasir membentang

lana. "Ayo. Kita

h keluar, suara raungan mes

iter mendekat dan mereka ti

g. "Mereka me

ndaraan yang mendekat,

. Musuh datang dari utara. A

er sedang dalam perjalanan, tapi butuh wak

Lima menit bisa menjadi perb

s menemukan tempat persembunyia

ik bebatuan besar. Dari kejauhan, mereka bisa melihat k

sekeliling. Salah satu dari mereka berbicara dalam ba

n cemas. "Apa yang harus

engan suara pelan namun tegas. "Kita ber

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY