angkah mereka bergema di dalam terowongan sempit, sementara rasa tegang semakin memuncak. Arya
tangan, memberi isyarat agar Alana tetap diam. Dengan hati-hati, ia mengintip ke atas. Tangga itu berkar
ebih jauh, suara langkah kaki terdeng
at kepada Alana untuk mundur sedikit. Ia mena
ta muncul. Salah satu dari mereka membawa senapan, semen
a sebelum yang lain sempat menarik pelatuk. Dengan cekatan, Arya membungkam mulutnya dan menusukkan
tu menahan napasnya. Meski ketaku
erbisik sambil member
elan di bawah beban mereka. Saat tiba di atas, Arya memeriksa keadaan
yang dipenuhi puing-puing bangunan, tak jauh dari batas kompleks yang diawasi ket
lkan telinga
dah di luar. Apa
berbahaya. Tapi kita punya kabar buruk, Letnan. Ada kemu
kan matanya.
dar aksi teroris biasa. Ada kemungkinan bahwa orang-orang
ianat di dalam pemerintahan, maka misi ini lebih dari sekadar penyela
a kekuatan besar yang terlibat, maka mere
akan langkah berikutnya, suar
ekat. Kau harus pergi sekarang, Letnan,"
ian gelap dari reruntuhan bangunan. Suara kendar
menjadi lebih buruk. Tapi dalam sit
n jawabannya sebelu
n sempit. Udara makin pengap, dan aroma besi tua menyeruak dari dinding yang lembab. Alana
iterangi cahaya redup dari lampu darurat yang berkedip-kedip. Tangga d
pendengaran, berusaha menangkap suara di atas. Tidak butuh waktu lama seb
erjaga
bisik, "Ada orang di atas. Ki
, lalu berbisik bal
tapi itu berisiko besar. Jika musuh membawa radio, ada kemungkinan mer
1, ada musuh di tangga darurat. Bisa
rang. Tapi ada masalah, Letnan. Kami mendeteksi pergerakan lain di sek
tidak banyak. Jika mereka terlalu l
ute lain?"
ar kompleks, tetapi itu berisiko tinggi. Kami tidak t
da pilihan yang bagus. Semua jalur
a musuh di atas dan mengambil risiko bertempur dalam jarak dekat atau
ur pembuangan. Jika kita menyerang, mereka bisa m
Setuju. Kita ambil
gat semakin kuat, dan lantai menjadi lebih licin akibat genangan air kotor. D
ariknya perlahan. Engselnya berderit
pit lain menanti lebih
iikuti oleh Arya. Mereka bergerak perlahan,
langkah masuk, sesuat
a ke belakangnya. Ia merendahkan tubuhn
di seberang lorong, terhubung ke sebuah alat
an ra
tidak berhati-hati, ledakan di ruang
h saku rompinya dan mengeluarkan pisau kecil. Dengan hati-ha
oleh ke Alana. "Tetap dekat dan ikuti
engangg
sembunyi di sepanjang lorong. Beberapa di antaranya berupa kabel peled
mereka tiba di ujung lorong. Pintu lain berdiri di depan
kami sudah sampai di pintu ke
ih. Tapi kami mendeteksi aktivitas kendaraan musuh beberapa ratus meter dari
tar roda pengunci. Pintu itu b
reka. Di luar, medan berpasir membentang
lana. "Ayo. Kita
h keluar, suara raungan mes
iter mendekat dan mereka ti
g. "Mereka me
ndaraan yang mendekat,
. Musuh datang dari utara. A
er sedang dalam perjalanan, tapi butuh wak
Lima menit bisa menjadi perb
s menemukan tempat persembunyia
ik bebatuan besar. Dari kejauhan, mereka bisa melihat k
sekeliling. Salah satu dari mereka berbicara dalam ba
n cemas. "Apa yang harus
engan suara pelan namun tegas. "Kita ber