k batu besar, mengawasi sosok-sosok bersenjata yang mendekat. Mereka mengenakan seragam hitam t
pkan pertahanan!" seru Arya
dan bebatuan sebagai perlindungan. Sementara itu, Alana, yang masih terlihat syok,
," bisik Arya kepada Alana lalu
ya untuk membalas. Suara senjata otomatis menggema di antara be
seru salah satu anggota Delta
a harus mundur ke arah barat. Ada gua di sana
eka menembak secara bergantian untuk memberikan perlindungan sambil mundur k
disi timnya. Beberapa terluka, tapi tidak ada yang parah.
i," kata Arya sembari menyalakan sent
napas dalam-dalam. "Arya, aku... aku pu
h ke arahny
"Ini adalah data yang aku ambil dari markas mereka. Aku
tanya penuh pertanyaan. "Kenapa ka
b Alana dengan suara lemah. "Tapi sekarang... aku
lana. "Baik. Kita harus membawa ini ke markas. Ini
r dari luar gua. Arya segera mematikan senter
emukan kita
dan timnya berhasil menahan serangan musuh, te
ata Arya sembari memeriksa magasin
kan, "Ada jalan keluar di belakang
akan mundur melalui sana. Tap
nan sementara di mulut gua. Jalan keluar itu ternyata ad
nemukan diri mereka di tengah hutan lebat. Suara tembakan dari belakang
ya sambil memeriksa peta digital di jam tangannya. "Ad
dan tetap waspada terhadap patroli musuh. Alana, meski masih
syarat berhenti. Dari kejauhan, ia melihat cahaya senter yang ber
si, tetapi ketegangan terus meningkat. Setiap langk
apai pos pemeriksaan PBB. Mereka disambut oleh pasukan penjaga
elalui radio satelit. "Ini Letnan Arya Pradipta. Kami telah
im evakuasi, tapi situasinya rumit. Ada laporan bahwa musuh telah m
situasi ini semakin berbahaya. "
Alana, yang sedang duduk di sudut tenda denga
enyiratkan kelelahan. "Aku... aku hany
"Kamu kuat, Alana. Kita
n. "Arya, apa yang akan terjadi setelah i
api pertama-tama, kita harus memastikan bahwa d
perlahan. "Aku
segera berdiri mengarahkan senjatanya ke arah pintu. "Tet
k pasukan bayaran yang mencoba menyusup ke pos pemeriksaan. Arya seg
an lama!" seru salah satu pasuk
indai medan. "Kita harus mun
asih menunggu dengan ketakutan. Arya segera menariknya ke s
rak ke arah kendaraan lapis baja yang sedang menunggu. Kendaraan itu se
Arya dengan mata penuh ketakutan
tetap membawa data itu ke marka
adari bahwa perjuangan
duduk berhadapan. Suara mesin yang menderu dan goncangan kendaraan
ucap Arya dengan suara tegas. "Selain dari flash drive yang kamu bawa,
s dalam-dalam, kep
di beberapa negara. Tapi sebelum aku ditangkap, aku sempat melihat sesuatu yang aneh di markas mereka. Ada data-data tentang pergerakan pasukan internasional di Timur
bukan sekadar penyelamatan. Ini te
dalam perdagangan senjata ilegal ini. Mereka menggunakan organisasi teroris sebagai
tu. "Ini lebih berbahaya dari yang aku ki
ian dari operasi ini. Mereka tahu bahwa kamu akan