/0/22559/coverbig.jpg?v=434e38fc45c608d2038754d2528c6bbd)
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
"Ahn..."
Magnus mengerutkan alisnya ketika berdiri di depan pintu suatu ruangan. Dia meraih gagang pintu ruangan tersebut dan memutarnya untuk membuka pintu hingga isi ruangan terlihat olehnya.
Seorang gadis yang tengah melebarkan kakinya di kursi langsung terperanjat kaget dan menoleh ke pintu. Pria yang kepalanya berada di antara kedua kakinya langsung terangkat dan melihat ke pintu bersama gadis itu.
"Aku ingin bicara dengannya berdua, keluar!" Magnus menatapi pria itu yang langsung bangkit.
Cressa, gadis yang hampir meraih puncaknya itu hanya bisa menghela nafasnya sambil memperbaiki rok dan caranya duduk. Wajahnya memerah, antara karena kegiatan panas yang dia lakukan sebelumnya atau justru karena malu baru saja dipergoki oleh tunangannya.
"Apa yang kau inginkan?" Cressa menatap ke arah lain, jelas malu atas tindakannya barusan.
"Bukankah keluarga Montgomery yang terhormat tidak mengizinkan aktivitas seperti itu sebelum menikah?" ejek Magnus sambil berdiri tegap di depan meja Cressa.
Magnus menatapi Cressa yang masih berusaha memperbaiki roknya. Dia melirik nama Cressida Montgomery yang tertera di mejanya.
"Langsung ke intinya saja, apa yang kau inginkan?" Cressa menatapi pria yang bersamanya barusan, tersenyum ringan ke arah pria yang menghilang setelah melewati pintu ruangannya.
"Aku sebenarnya hanya ingin mengecek keadaanmu di sini. Kelihatannya kau bahkan belum mengerjakan tugas ringan yang diberikan kakakmu. Dia benar soal kau membutuhkanku." Magnus menatapi meja kerja Cressa yang berantakan.
"Aku membutuhkan waktu. Apa menurutmu mudah menemukan negara yang memiliki peluang besar dalam pengembangan-"
"Dan kau menyia-nyiakan waktumu untuk bersenang-senang dengan pria asing?" potong Magnus.
Cressa menghela nafasnya. "Aku bekerja lebih baik dan lebih fokus setelah aku melepaskan oksitosin. Sekarang keluar dari ruanganku! Kau tidak berhak masuk tanpa izin seperti itu!"
Magnus memutar matanya. Dia kemudian berjalan ke belakang meja Cressa, di mana Cressa hanya duduk di tempat duduknya sambil merapatkan kakinya.
Cressa menatap Magnus dengan sedikit tegang saat pria itu berada tepat di depannya.
"Begitukah? Sangat disayangkan pria itu sekarang sudah pergi meninggalkanmu. Tapi tidak apa, aku ada di sini untuk menuntaskan tugas pria itu yang belum selesai," ucap Magnus seraya memberikan sentuhan halus di ujung jarinya pada lutut Cressa.
"Apa yang kau lakukan?" Cressa menatap Magnus dengan tatapan tajam.
"Membantumu agar fokus bekerja. Kau harus bekerja dengan baik. Aku tidak mau mengajarimu cara mengelola perusahaan dengan baik jika kau sendiri tidak bisa menyelesaikan tugas semudah yang telah diberikan kakakmu." Magnus berdiri di sisi kursi yang diduduki Cressa.
Cressa menatapi tangan Magnus yang semakin berani naik perlahan dari lututnya ke pahanya. Ujung jemarinya yang lentik itu menyapu halus pahanya, membuat nafasnya memberat perlahan-lahan.
Cressa menahan nafasnya saat jemari Magnus menyingkap roknya. Dia tak bisa menolak ini, tubuhnya sudah hampir mencapai pelepasan sebelumnya, dan Magnus menghentikannya. Dia harus membuat Magnus membayar perbuatannya dengan membantunya meraih pelepasan lainnya.
Tangan Magnus sudah menyusup ke rok Cressa dan membuat Cressa menggigit halus bibir bawahnya saat merasakan ujung jemari Magnus mengusap halus bagian paha dalamnya.
"Kau menyukainya? Kau terkena kutukan atau semacamnya yang membuatmu harus melakukan ini agar fokus bekerja? Kau benar-benar tak pernah gagal dalam mengejutkanku," bisik Magnus.
Cressa langsung menahan pergelangan Magnus dengan kedua tangannya. Cressa meneguk ludahnya. Dia tidak bisa menolak permainan Magnus, dia sadar itu.
"Jangan memasukkan jemarimu, aku masih perawan. Hanya sentuhan," pinta Cressa.
Magnus mengangkat alisnya, dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari Cressa.
"Kau? Perawan? Aku meragukan perkataanmu."
"Sungguh." Cressa menatap ke arahnya dengan sedikit menengadah, untuk meyakinkan Magnus.
Magnus akhirnya hanya mendecak dan menganggukkan kepalanya untuk mengikuti permintaan Cressa. Yang berakhir dengan dia menenggelamkan wajahnya di antara kaku Cressa.
Cressa bergerak gelisah, tangannya berusaha meraih apa pun untuk menjadi pegangan baginya. Hingga dia memegangi rambut Magnus, meremasnya untuk mencari pelampiasan.
***
"Sial..." Cressa menutup wajahnya, mengumpat dengan penuh rasa malu karena terbuai.
Magnus terlalu halus dalam bertindak, membuat lawannya selalu lengah dalam menghadapinya dan mendapatkan keuntungan dari lawannya yang tengah lengah. Itu membuat Cressa mendecak kesal dan marah. Dia merasa dipermalukan oleh Magnus.
Tidak, dia telah mempermalukan dirinya sendiri dengan kepergok olehnya bersama pria lain dan Magnus mengambil kesempatan dari dirinya yang tengah dalam keadaan lengah dan sensitif.
"Ada apa, Nona?" tanya sopir yang tengah menyetir untuknya.
"Tidak ada. Langsung ke rumah kakakku saja. Magnus akan di sana. Aku harus tahu apa yang akan dia bahas bersama Serenia." Cressa menghela nafasnya.
"Tuan Magnus adalah orang yang luar biasa."
"Apa bagusnya dia? Dia berasal dari keluarga yang sedang diselidiki karena kasus korupsi. Aku yakin dia sedang berusaha mencari kesempatan lewat kakakku yang sedang sakit sampai membuat kakakku setuju menjadikan dia bagian dari keluarga ini. Mungkin dia ingin panjat sosial."
"Meski begitu, Tuan Magnus adalah orang yang kompeten. Tanpa Tuan Magnus setahun belakangan ini, Montgomery mungkin sudah bangkrut."
Cressa menghela nafasnya sambil menatap keluar jendela mobil. Pernikahan yang akan terjadi di antara dia dan Magnus bukanlah keinginannya, melainkan kakaknya. Untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan tahun lalu, dia merekrut Magnus dan membuat kesepakatan dengannya.
Magnus menunggunya lulus kuliah untuk menikah. Dia baru pulang dari menuntut ilmu bulan lalu dan dia akan segera menikah dalam dua minggu lagi.
"Dia menyelamatkan Montgomery pasti karena dia ingin mendapatkan keuntungan besar."
Cressa memejamkan matanya sesaat.
Begitu tiba di rumah kakaknya, Cressa menatapi mobil asing di tempat parkir.
"Itu bukan mobilnya Magnus." Cressa mengerutkan alisnya.
Cressa berjalan dan menatapi kakak iparnya yang sedang bersama wanita lain. Melihat betapa beraninya kakak iparnya selingkuh di rumah kakaknya, Cressa langsung berjalan cepat ke arah mereka.
Cressa menatapi mereka yang sekarang bermesraan, saling bersandar di dekat kolam. Cressa tanpa mengatakan sesuatu, Cressa langsung mendorong keduanya ke kolam tersebut. Tak jauh dari Cressa berdiri, ada papan peringatan yang mengatakan kalau kolam tersebut dihuni oleh seekor hiu putih besar.
Sementara itu, Magnus menatapi mobil yang dia kenali sudah terparkir di sana, dia bisa memastikan kalau Cressa sudah tiba lebih dulu. Magnus keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam.
Magnus menatapi Cressa yang sedang menyilangkan tangannya di dekat kolam hiu. Dan dua orang yang sedang panik untuk naik ke daratan hanya ditatap Cressa dengan dingin.
"Tolong! Tolong!" Pria dan wanita itu tergesa-gesa berenang ke tepian dengan wajah paniknya.
"Apa yang kau lakukan?" Magnus mendekati Cressa sambil menatapnya dengan tatapan tak percaya.
Naya memiliki ambisi yang kuat tentang pekerjaannya. Yang mana ambisi tersebut membuatnya harus menyembunyikan pernikahannya dari pekerjaannya agar posisinya tak goyah di perusahaan. Satu sisi, dia mencintai Ghiyas. Di sisi lain, dia tak ingin kehilangan pekerjaannya. Hingga kehidupan menuntutnya untuk memilih antara pekerjaannya atau pernikahannya yang usianya sama-sama masih muda. Mana yang akan Naya pilih?
Damian menculik Selena dan menjadikannya tahanan. Dengan tujuan agar Axel selaku mantan pacar Selena mau mengembalikan apa yang telah dicuri darinya. Apakah Axel bersedia melakukan pertukaran antara Selena dan barang curian itu? Atau justru membiarkan Selena disekap oleh sosok yang mengerikan seperti Damian?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?